Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit tiba-tiba mengeluarkan fakta mengejutkan.
Disebut Nasrul, Pulau Mentawai dan Bengkulu disebut ada potensi gempa yang sangat dahsyat yang akan menimbul kerusakan besar.
Pernyataan ini tentunya muncul sebagai peringatan bagi para warga atau penduduk di wilayah tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, pernyataan Nasrul Abit ini didasarkan pada penelitian lima seismolog atau ilmuwan ahli gempa dari Jepang.
Kelima seismolog tersebut disebutkan telah meneliti Pulau Mentawai di Sumatera Barat.
"Saat ini, gempa maha dahsyat masih mengendap di 20 mil Kepulauan Mentawai, tepatnya di Samudera Hindia," ungkap Nasrul.
Baca Juga : Biayai Sekolah Anak Korban Gempa, 11 Tahun Kemudian Nyawa Pria ini Diselamatkan Oleh Anak yang Disekolahinya
"Jika gempa maha dahsyat itu terjadi, akan menyebabkan gelombang tsunami setinggi 12 meter," tambahnya.
Disebut-sebut jika benar terjadi, maka gelombang tsunami itu akan menyapu kawasan di pesisir barat Sumatera bahkan mampu menyentuk Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Bahkan diperkirakan kecepatan gelombang tsunami tersebut bisa mencapai 827 kilometer.
Disebutkan Nasrul bahwa gempa maha dahsyat ini masih mengendap.
"Lima ahli gempa dari Jepang ke Mentawai. Mereka memprediksi ada gempa yang masih mengendap, kekeuatannya 8,9 SR," kata Nasrul.
"Tapi, kalau gempa sering terjadi, gempa besar itu tidak akan terjadi. Kita harus mempersiapkan diri," tambahnya.
Nasrul memperingatkan masyarakat terutama yang berada di tepi pesisir barat Sumatera untuk bersiap mengungsi jika gempa itu terjadi.
Pihaknya menyebutkan sudah menyampaikan kepada warga sekitar jika terjadi gempa selama 30 detik maka masyarakat harus langsung mengungsi.
Nasrul menyebutkan seluruh warga baik yang dewasa hingga anak-anak harus diberikan edukasi sejak dini agar meningkatkan kewaspadaan mereka.
Baca Juga : Gempa Banggai Sulawesi Tengah Mengguncang, Sutopo Purwo Nugroho : Gempa Berpotensi, Status Waspada
Tak hanya di kepulauan Mentawai, sebelumnya Jakarta dan Bandung juga disebut-sebut memiliki potensi gempa besar.
Dikutip dari Tribun News, Endra Gunawan, peneliti dari Fakultas Teknk Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung telah melakukan penelitian terkait fakta itu.
“Riset kami telah mengidentifikasi tektonik deformasi aktif di Jawa menggunakan data GPS (global posititioing system) menerus dari tahun 2008 sampai 2013. Kami menghitung strain rate (laju regangan),” kata Endra Gunawan.
Baca Juga : Gunung Merapi Alami 31 Gempa Guguran, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Berhati-hati
Penelitian Endra ini juga didasarkan pada kejadian gempa yang pernah terjadi sebelumnya.
Di daerah selatan Jakarta sendiri ditemukan regangan yang meliputi 50 km dan setara dengan bangkitan gempa M 7,1.
Endra menyebutkan dibutuhkan kajian mendalam untuk mengetahui lebih detai tentang potensi gempa di Jakarta ini.
Baca Juga : Peramal Mbak You Kembali Ingatkan Akan Terjadi Gempa di 2019
Menurut Endra, jarangnya kejadian gempa di Pulau Jawa termasuk Jakarta bisa disebut juga sebai pengumpulan energi.
Semakin ama tidak gempa maka potensi gempa ke depan bisa semakin besar.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun News |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |