Laporan wartawan Grid.ID, Puput Akad
Grid.ID - Siapa tak mengenal kurma, buah asal Timur Tengah yang kerap dijadikan santapan saat berbuka puasa.
Kurma asal Timur Tengah selalu menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia lantaran rasanya yang manis dan legit.
Namun, baru-baru ini beredar isu tak sedap soal kurma dari Timur Tengah.
Pasalnya, menjelang bulan Ramadhan 1440 H, muncul imbauan kepada masyarakat di media sosial untuk mencuci kurma asal Timur Tengah hingga bersih sebelum memakannya.
Usut punya usut, jenis kurma ini disebut-sebut mengandung virus corona yang ditularkan melalui kelelawar.
Virus corona sendiri adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit mematikan, mulai dari bronkitis hingga hepatitis.
Bahkan, pesan yang juga beredar lewat grup chatting ini juga mengatasnamakan dokter kesehatan di Timur Tengah.
Berikut bunyi pesannya seperti diunggah oleh seorang netizen di Facebook pada 2 Mei 2019 lalu.
Baca juga : Ramadhan 1440 H: Kenali 10 Jenis Kurma Paling Digemari di Dunia
"Untuk kawan-kawanku tersayang, atas anjuran para Dokter, Menteri Kesehatan di Timur Tengah.
Maka dikeluarkan peringatan kepada para masyarakat Muslim untuk mencuci kurma bersih-bersih sebelum dimakan.
Karena tahun ini banyak kelelawar hidup di pohon-pohon kurma dan memakannya.
Baca Juga : Budaya Kpop Dianggap Bikin Kaum Lelaki Lembek, Tiongkok Buat Program Pelatihan Kejantanan Sejak Dini
Kelelawar-kelelawar ini membawa virus corona.
Cucilah bersih-bersih kurma dari negara manapun juga sebelum dimakan. Selamat dan Barakah Ramadhan 1440 H," bunyi pesan tersebut.
Lantas, apakah benar faktanya seperti itu?
Ternyata pesan yang tengah viral itu tak lebih dari sekedar kabar bohong alias hoaks.
Faktanya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia mengklarifikasi bahwa virus corona tidak bisa ditularkan melalui kelelawar.
Baca Juga : 2 Bulan Ditinggal Nikah Reino Barack, Luna Maya Langsung Berpindah ke Lain Hati, Luna: Thank You Hubby!
Mengutip Kompas.com pada Selasa (7/5/2019), Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (PTVz), dr Siti Nadia Tirmizi menyampaikan bahwa kabar virus corona yang dibawa kelelawar untuk ditularkan ke manusia melalui kurma adalah hoaks.
"Kalau kelelawar merupakan vektor dari corona virus, tapi kalau berhubungan dengan kurma itu hoaks ya," ujar dr Siti seperti dilansir Kompas.com (7/5/2019).
Lebih lanjut, dokter Siti mengungkapkan bahwa ada penyakit virus corona pada kelelawar dan virus corona pada manusia.
Baca Juga : Busana Terburuk Met Gala 2019 yang Bikin Publik Geleng Kepala!
Namun, virus corona pada kelelawar bukan menyebabkan infeksi virus corona pada manusia.
Adapun hingga saat ini belum ada bukti yang kuat bahwa manusia terinfeksi dari kelelawar yang mengandung virus corona.
Kendati demikian, teori yang ada menyebutkan bahwa virus ini berpindah ke binatang lain seperti unta pada contoh kasus penyebaran virus MERS-CoV.
Baca Juga : Yuk Cari Tahu Hari Keberuntunganmu, Capricorn Jauhi Segala Ancaman!
"Di Indonesia ada dua spesies kelelawar yang menjadi reservoir penyakit japanese encephalitis (JE), nipah virus, lyssa virus, dan hendra virus," ia menambahkan.
"Jadi belum ada bukti virus corona dari kelelawar menginfeksi manusia. Jenis bisa sama, tapi ini tidak menginfeksi manusia," pungkasnya.
Nah, jangan lagi takut makan kurma, ya karena ternyata isu kurma dari Timur Tengah menyebarkan virus adalah hoaks! (*)
Baca Juga : Sempat Bikin Heboh, Penampakan Tangan Misterius di Foto Nia Ramadhani Akhirnya Terungkap!
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |