Ashari mengatakan dari pantai itulah, Marthin diduga memakan makanan yang sangat pedas secara berlebihan.
Hal ini juga berdasarkan temuan awal tim kedokteran polisi bahwa diduga salah satu penyebab kematian Marthin karena mengonsumsi makanan pedas.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh Marthin.
"Tidak ada juga ditemukan akibat dari overdosis obat-obatan di tubuh korban," imbuhnya. Sebelumnya, Marthin Mathius Tambunan Baruara ditemukan tewas saat berada di lorong salah satu hotel yang ada di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/4/2019) lalu.
Pria yang bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai kepala PT Pelni cabang Nabire, Papua, itu berada di Makassar saat transit dari Papua untuk menuju Jakarta pada Senin, 29 April.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, Marthin diketahui meninggal dunia saat berada di lorong depan sebuah kamar bersama seorang wanita berambut panjang.
Keduanya baru saja keluar dari kamar, dan saat itu Marthin sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Tewas di Lorong Hotel, Bos BUMN Bercumbu di Dalam Lift Hotel
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |