Grid.ID - Sejak kecil, Putri Melati sangat menyukai kerajinan tangan.
Ia juga gemar membaca buku kerajinan tangan untuk menggali ide.
Tak disangka, kegemarannya ini menjadi bekal untuk menekuni dunia usaha.
Lewat SisterClay, kini Putri sudah mengantongi omzet ratusan juta rupiah per bulan.
Tepatnya pada 2010, Putri sudah menjejak dunia usaha.
(Inilah 7 Kelakuan Anak Presiden Jokowi, Mentang-Mentang Anak Presiden Tingkahnya Bikin Mata Melongo)
Padahal, saat itu, dia baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setahun kemudian, saat duduk di bangku SMA, dia pun mendirikan SisterClay.
Clay merupakan kerajinan tangan yang berbahan dasar tepung, lilin, bubur koran, bahan roti tawar dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia.
Layaknya tanah liat, mudah dikreasikan menjadi bentuk apa pun, sesuai keinginan.
Putri lalu sendiri mengembangkan clay sebagai suvenir dalam bingkai (frame).
Produknya banyak dipesan sebagai kado ulang tahun, anniversary maupun graduation.
Di bingkai layaknya hiasan dinding, Putri memberi dua pilihan model, yakni potrait dan landscape.
Ukuran bingkainya 25 cmx15cm. Harganya, Rp 215.000 untuk frame potrait dan Rp 230.000 untuk frame landscape.
Seiring lajunya bisnis Sisterclay, kini Putri hanya memantau dan mengatur strategi pemasaran dalam bisnisnya.
Kesibukannya kuliah memaksanya tak ikut terjun langsung menggarap hiasan clay ini.
(Bikin Miris, Nadya Almira Sudah Mencium Gelagat Suami Mau Menikah Lagi, Inilah Curahan Hatinya)
Pembelian clay ini biasanya melalui tahap pre-order.
Berpusat di Yogyakarta, konsumen SisterClay datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Dalam sebulan, usaha SisterClay bisa menerima 400-500 bingkai.
(Menikah Muda di Usia 20-an, 7 Selebriti Wanita Ini Tinggalkan Dunia Hiburan Demi Keluarga)
Awal mula bergelut dengan clay, Putri Melati Kusumaningrum membuat gantungan kunci karena dia hanya ingin mengumpulkan koleksi pribadi.
Teman-temannya pun tertarik dan memesan gantungan kunci.
Dari gantungan kunci, Putri juga membuat pajangan foto dan pesanan pun bertambah banyak.
Bagi hidupnya, bisnis clay ini telah membawa Putri meraih segala keinginannya.
Salah satunya, dia sudah bisa membiayai kuliahnya sendiri. Saat ini, Putri masih mengenyam pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM).
Bahkan, ia mengambil program double degree.
(Inilah 4 Anggota DPRD yang Foto Syurnya Beredar, Pelaku Penyebarnya Ada yang Ditangkap )
Di UGM, Putri belajar Bahasa Prancis dan di Universitas Pembangunan Yogyakarta, ia mengambil jurusan manajemen.
Seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, Putri telah menyiapkan berbagai ide dan inovasi untuk mengembangkan Sisterclay.
Meski Putri sudah memiliki sejumlah karyawan, namun dia tetap berkepentingan untuk memantau langsung bisnisnya.
Hal ini disebabkan, pengalaman buruk pada 2015 silam.
Seorang karyawan menipunya dengan menggelapkan dana hingga ratusan juta.
Dari pengalaman itu, Putri pun melakukan berbagai pembenahan.
Salah satunya, memperbaiki standar operasional dan prosedur yang dinilainya masih lemah saat itu. "Pengalaman adalah pelajaran yang paling berharga," kenangnya. (*)
Jadi Tukang Las Besi di Kanada, Tengok Penampakan Rumah Tengku Firmansyah di Luar Negeri, Estetik Banget bak Vila Eksklusif