Grid.ID - Meski telah resmi ditutup, rupanya geliat bisnis prostitusi kenamaan Gang Dolly di Surabaya perlahan mulai kembali bangkit.
Kembalinya geliat bisnis prostitusi di Gang Dolly, Surabaya ini diketahui dari salah seorang mucikari berinisial IA yang tertangkap basah oleh kepolisian tengah menjalankan bisnis tersebut.
Meski belum sepenuhnya kembali, mucikari IA mengaku bisa meraup keuntungan sebesar Rp 30 ribu per hari dari bisnis prostitusi yang ia geluti di Gang Dolly, Surabaya.
Siapa sih yang tidak tahu soal bisnis prostitusi ternama, Gang Dolly di Surabaya?
Melansir Kompas.com, bisnis prostitusi Gang Dolly si Surabaya ini telah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Sebelum dipenuhi dengan hutan bangunan seperti saat ini, lokasi bisnis prostitusi Dolly di Surabaya ini awalnya adalah sebuah kompleks pemakaman Tionghoa.
Sekitar tahun 1960, kawasan tersebut dibongkar oleh pemerintah dan dijadikan pemukiman warga.
Sekitar tahun 1967, seorang mantan pekerja seks komersil bernama Dolly Khavit menikah dengan pelaut berkebangsaan Belanda dan membangun wisma di wilayah itu.
Lantaran sedih dan sakit hati selalu ditinggal sang suami melaut, Dolly mulai merekrut para gadis cantik di wilayah tersebut untuk bekerja di rumahnya.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Tata Lugas Nastiti |
Editor | : | Tata Lugas Nastiti |