Walaupun pada zaman tersebut para filsuf yang kebanyakan laki-laki identik dengan rambut dan jenggot mereka yang panjang, tapi wanita Yunani memiliki rambut yang jauh lebih panjang.
Wanita di zaman Romawi biasanya memanjangkan serta menata rambut mereka dengan belah tengah.
Sedangkan para pria biasanya memotong pendek rambut mereka agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, serta takut dibilang 'feminin'.
(BACA: Aurel Hermansyah Beri Ucapan Hari Ibu kepada Ashanty, Netizen: Udah Lupa Sama yang Ngelahirin Dia?)
Menurut penulis buku 'Hair : a Human History' Kurt Stenn, rambut ternyata memiliki peranan penting dalam membentuk citra seseorang.
Rambut adalah perantara pesan tentang kesehatan, jenis kelamin, religi, dan kekuasaan seseorang pada kesan pertama.
Kaum wanita memanjangkan rambutnya terutama karena ingin dianggap sebagai orang yang sehat.
"Agar punya rambut yang panjang, jasmani seseorang harus dalam kondisi sehat," kata Stenn.
Kesehatan adalah isu yang penting karena menyangkut banyak aspek seperti pola makan, keturunan, dan waktu istirahat yang cukup.
Selain itu, rambut panjang juga menandakan status seseorang karena membutuhkan perawatan yang lebih.
Semakin panjang rambut seorang wanita, semakin tinggi status sosialnya karena itu artinya dia punya cukup uang untuk merawat rambutnya.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?