Grid.ID – Situs ‘guci orang-orang mati’ di Asia Tenggara hingga saat ini masih menjadi misteri kuno berusia 2.000 tahun yang tak terpecahkan.
Tersebar di dataran tinggi Xieng Khouang, struktur megalitik kosong dari Zaman Besi ini berjumlah ribuan. Beberapa di antaranya memiliki ketinggian hampir tiga meter (sepuluh kaki).
Tidak ada yang tahu pasti kapan dan mengapa guci batu ini bisa ada di sana. Legenda setempat mengatakan, itu dulunya digunakan sebagai piala oleh para raksasa mabuk.
Baca Juga: Ingin Belanja Kebutuhan Ramadhan? Waspadai Hal Ini
Kisah lainnya mengatakan bahwa struktur misterius ini digunakan sebagai tempat pembusukan mayat sesuai dengan ritual penguburan masyarakat kuno.
"Situs yang misterius ini sepertinya baru dikunjungi oleh pemburu harimau sekali saja," kata Nicholas Skopal, arkeolog dari Australian National University.
"Sekarang, kami berhasil menemukannya. Kami berharap dapat membangun gambaran yang jelas mengenai budaya ini," imbuhnya.
Bersama dengan guci batu berukuran besar tersebut–yang diperkirakan berusia seribu tahun–tim arkeolog juga menemukan artefak khas Zaman Besi lainnya. Termasuk keramik dekoratif, manik-manik kaca, alat besi, cakram yang dipakai di telinga, serta gelendong yang digunakan untuk membuat pakaian.
Di sekitar guci, mereka menemukan koleksi cakram yang diukir dengan indah. Para arkeolog menduga, itu digunakan sebagai penanda makam.
"Anehnya, kami menemukan guci mini (yang mirip dengan versi besarnya), tetapi terbuat dari tanah liat," kata Dougald O'Reilly, salah satu arkeolog yang terlibat dalam penelitian.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |