Grid.ID - Pura Tanah Lot di Tabanan, Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh turis.
Bukan tanpa alasan, Pura Tanah Lot Bali yang berada di atas batu karang itu memang menawarkan pemandangan indah.
Uniknya, Pura Tanah Lot ini ternyata dijaga oleh ular suci yang lebih berbahaya dan beracun dari kobra namun tak pernah menggigit manusia.
Baca Juga: Bedasarkan Penelitian, Kecerdasan Anak Diturunkan Langsung Oleh Ibu
Tempat ibadah umat Hindu ini juga terkenal dengan air sucinya.
Di tengah pura di atas batu karang itu ada sumber mata air tawar yang muncul dari tengah-tengah lautan.
Air tawar ini dipercaya oleh umat Hindu sebagai air suci pembawa berkah.
Setiap harinya, para warga di sekitar Pura Tanah Lot selalu mengantar hasil bumi dan berdoa di pura serta meminum atau membasuh wajah dengan air suci tersebut.
Selain air suci, ada pula ular suci yang jadi salah satu daya tarik wisatawan di Tanah Lot.
Baca Juga: Warga Miskin di Manila Terpaksa Konsumsi Daging Sisa Restoran
Ular suci ini ada di gua yang terletak di seberang pura dan dijaga oleh seorang warga asli sekitar Tanah Lot lengkap dengan sesajen serta dupa di atas liang tempat tinggalnya.
Baca Juga: Mantan Mertua Krisdayanti Beberkan Sifat Menantunya Saat Bersama Anang Hermansyah
Selain memiliki sarang di dalam gua, ular suci Tanah Lot juga banyak ditemui di sekitar pura dan di sekitar sumber mata air tawar di tengah batu karang Tanah Lot.
Ular ini sering juga disebut ular poleng, dalam bahasa Bali artinya belang hitam-putih.
Ular suci Tanah Lot memiliki tubuh panjang dengan warna belang hitam-putih dan kadang abu-putih serta ekornya pipih, bukan tumpul memanjang.
Oleh salah seorang pemangku adat di Tanah Lot yang ditemui tim Intisari, ia menjelaskan asal-usul ular tersebut.
Bli Made, nama pemangku adat yang bertugas hari itu bercerita bahwa ular ini dipercaya muncul sebagai jelmaan dari sabuk atau selendang seorang Bramana dari Jawa bernama Danghyang Nirartha.
Dengan kesaktian Danghyang Nirartha, ia memindahkan sebongkah batu besar ke tengah laut lalu membangun sebuah pura untuk ibadah di atasnya.
Baca Juga: Marshanda Terlihat Kompak dengan Istri Baru Benkasyafani di Wisuda Sienna
Pura buatan Danghyang Nirartha itulah yang kita kenal sebagai Pura Tanah Lot yang artinya tanah di tengah lautan.
Lalu Danghyang Nirartha mengubah sabuk atau selendang yang dia kenakan menjadi ular-ular suci untuk menjaga Pura Tanah Lot.
Baca Juga: Dikenal Sebagai Artis Kontroversi, Anak Nikita Mirzani Berhasil Curi Perhatian
Menurut Bli Made, itu menjadi salah satu alasan kenapa ular ini memiliki ekor pipih seperti ujung sabuk.
Umat Hindu di Bali percaya, berdoa sembari mengelus ular suci di Tanah Lot ini bisa membuat doa mereka terkabul.
Banyak yang berdoa mendapat keselamatan, rezeki hingga ingin dikaruniai anak.
"Ya mereka banyak berdoa di sini sambil pegang ular suci, supaya terkabul. Salah satu bentuk kepercayaan sekaligus ikhtiar saja,
"tetap kita harus usaha, tapi berdoa pada yang Maha Kuasa juga perlu," kata Bli Made.
Saat Intisari mencoba menyentuh ular itu, ular suci tersebut terlihat bersahabat dan tidak garang. Bahkan diam saja saat disentuh dan dielus.
Baca Juga: Asyik Main Game Online, Wanita Ini Berniat Ceraikan Suaminya
"Harus hati-hati. Niatnya juga tidak boleh buruk. Ular ini jinak, tidak akan mau menggigit manusia selama manusia berniat baik dan tidak bermaksud mengganggunya," lanjut Bli Made.
Padahal menurut Bli Made, ular suci di gua Tanah Lot ini sangat beracun. Jauh lebih mematikan dari ular kobra.
Jika ditelusuri lebih lanjut, ular suci di Tanah Lot ini termasuk ke dalam jenis ular laut Banded Sea Krait.
Ular laut ini memang sangat berbisa dengan racun tiga kali lebih kuat dari jenis ular Kobra.
Banded sea krait dapat melumpuhkan korbannya hanya dengan sekali gigitan.
Namun ular laut banded sea krait juga tipe ular yang tenang serta tidak agresif kecuali diserang lebih dulu.
Wisatawan yang ingin berinteraksi langsung dengan ular suci ini harus memberi sedikit sumbangan sukarela yang digunakan untuk perawatan pura dan keperluan ibadah.
Selain itu, wisatawan juga harus selalu berada dalam pengawasan pawang agar tidak terjadi kecelakaan atau digigit oleh ular suci. (*)
Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul Ular Suci Penjaga Pura Tanah Lot Bali, Tiga Kali Lebih Beracun dari Kobra tapi Tak Mau Menggigit Manusia
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |