Grid.ID - Kemiskinan memang menjadi salah satu polimik di setiap negara.
Pasalnya, meski telah memasuki dunia modern dengan teknologi yang kian berkembang pesat, masalah kemiskinan masih saja ada.
Seperti halnya, keluarga yang tinggal di rumah papan mirip kandang ayam dengan keempat anaknya 11 tahun lamanya.
Tak hanya tinggal di rumah yang sangat sempit dan kumuh, keluarga tersebut juga harus menerima kenyataan hanya bisa makan nasi dengan air garam.
Kemalangan itu dialami oleh keluarga Mohd Hussien Abdul Shukor
(35) yang bekerja sebagai penjual barang bekas.
Abdul Shukor tinggal bersama istrinya, Nor Azuha Wan Muda dan keempat anaknya dalam kondisi yang menyedihkan.
Baca Juga: Kisah Nenek Ceno, 30 Tahun Tinggal di Rumah Reyot 3x3 Meter, Bahkan Tak Lebih Baik dari Kandang Ayam
Dilansir Grid.ID dari laman sinarharian.com, Nor Azuha mengaku tak bisa menuruti permintaan anaknya yang ingin makan martabak.
"Tiap-tiap hari anak minta saya belikan martabak sebagai juadah berbuka, tapi saya tak mampu," kata Nor Azuha.
Ibu empat orang anak itu mengaku sedih tiap kali hendak berbuka puasa lantaran tak bisa memenuhi keinginan putra sulungnya, Mohd Shukri Abdullah, yang masih berumur 10 tahun.
Keluarga itu hanya bisa menyajikan hidangan yang sama tiap kali buka puasa dan sahur, yaitu nasi dan ikan asin.
Bahkan, terkadang jika tak punya uang, keluarga itu rela hanya makan nasi dengan air garam.
"Untuk makan sehari-hari saja ala kadarnya, apalagi memenuhi keinginan anak saya.
Baca Juga: 6 Hal Mengejutkan Soal Roro Fitria: Misterius, Punya Rumah di Sebelah Kandang Ayam Sampai Pindah ke Jakarta Gara-gara Ini
Kalau ada uang lebih suami baru bisa membeli ikan dan telur untuk lauk makan.
Kalau tak ada uang, terpaksa anak-anak makan ikan asin, nasi dengan air garam atau nasi dengan minyak ikan goreng," ucap Nor Azuha di rumahnya yang berada di Permatang, Badak, Kuantan, Malaysia.
Nor mengatakan pendapatan suaminya sebagai penjual barang bekas tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Baca Juga: Ingin Belanja Kebutuhan Ramadhan? Waspadai Hal Ini
Bahkan, untuk membelikan martabak di bazar Ramadan yang hanya seharga RM5 atau sekitar Rp 17.300, ia tidak mampu.
"Gaji suami saya berbeda-beda, jika ada barang yang dijual ia bisa dapat RM40 (Rp 138 ribu) hingga RM50 (Rp 172 ribu) sehari," ucap Nor Azuha.
"Kalau suami saya pulang dengan tangan hampa terpaksa saya hanya masak nasi untuk anak-anak," pungkasnya.
Baca Juga: Lady Biker, Intip Nih Gaya Seru Buat Bukber Nanti
Meski hidup dalam keterbatasan, aak-anaknya tidak pernah merengut dan selalu menerima apa yang orang tuanya sanggup beri.
Nor Azuha juga mengaku telah mendapat bantuan zakat sebesar RM400 (Rp 1,38 juta) sebulan, tetapi hanya cukup untuk makan.
"Uang sumbangan bantuan saya gunakan untuk urusan dapur, sedangkan pendapatan suami saya untuk keperluan sehari-hari dan biaya sekolah anak," ucap Nor Azuha.
Baca Juga: Viral! Cuman Keluar Kandang Ayam Ini Ditonton Lebih Dari 127 Juta Orang, Ternyata...Woow Banget Dah
Perempuan 35 tahun itu mengaku, terpaksa tinggal di rumah papan peninggalan ayahnya sejak 11 tahun dan tak mampu menyewa rumah yang lebih layak.
Ia mengaku rumah itulah yang bisa ditinggalinya gratis tanpa membayar sewa bulanan.
"Meskipun rumah ini buruk tetapi ini adalah satu-satunya tempat tinggal yang saya miliki dan tidak harus membayar sewa setiap bulan, lebih baik uangnya untuk kebutuhan anak-anaknya," pungkas Nor Azuha.
Baca Juga: Mengejutkan! Ada UFO di Kandang Ayam Milik Seorang Peternak Amerika, Ternyata Ini Faktanya
Nor Azuha juga berharap akan ada bantuan dari pihak manapun untuk menyiapkan persiapan lebaran untuk keempat anaknya dan membantu memperbaiki rumah peninggalan ayahnya itu. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | sinarharian.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |