Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Kasus seorang siswa SMA di Lombok yang tidak diluluskan hanya karena mengkritisi kebijakan kepala sekolah masih terus bergulir.
Dikutip Grid.ID sebelumnya dari Kompas.com, Aldi Irpan tidak diluluskan secara sepihak oleh kepala sekolah SMAN 1 Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Padahal Aldi Irpan merupakan seorang siswa yang berprestasi dan menduduki rangking 2 dengan total nilai 192 di ujiannya.
Baca Juga: 7 Fakta Aldi Irpan, Siswa yang Tak Diluluskan Hanya Karena Bersikap Kritis Terhadap Kepala Sekolah
Aldi menyatakan kalau dirinya tidak diluluskan hanya karena tidak menurut.
"Saya tidak lulus, karena dianggap terlalu berani melawan kebijakan kepala sekolah," ungkap Aldi melalui sambungan telepon.
"Saya dianggap tidak menurut," tambahnya.
Baca Juga: Punya Pacar 6 Tahun Lebih Tua, Aldy Maldini Disebut Posesif oleh Sang Kekasih
Kejadian ini bermula ketika Aldi berusaha membela temannya yang ditegur hanya karena tidak memakai jaket padahal saat itu suasana sedang sangat dingin.
Teman Aldi saat itu dilempar bak sampah oleh kepala sekolah gara-gara tidak menuruti keinginan sang kepala sekolah.
Aldi juga sering mengkritisi kebijakan lainnya yang dirasa sangat memberatkan para siswa.
Puncaknya ketika Aldi dipanggil dan diancam oleh kepala sekolah akan tidak diluluskan hanya gara-gara postingan Facebooknya.
Kini Aldi dibantu keluarga dan tim pendamping sedang berusaha meminta haknya untuk diluluskan karena sudah memenuhi segala ketentuannya.
Tim pendamping Aldi mengaku sangat kecewa karena kejadian ini hanya berlandaskan sentimen pribadi.
Baca Juga: Siswa SMAN 1 Sembalun Tidak Diluluskan Karena Dianggap Menentang Kebijakan Kepala Sekolah
Pihaknya juga telah berusaha memberikan segala bukti dan fakta lapangan terkait kekeliruan kebijakan yang dibuat oleh sang kepala sekolah.
Namun Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB mengaku belum berani mengambil keputusan terkait kasus ini.
Keluhan terkait kepala sekolah SMAN1 Sembalun ternyata tak hanya datang dari para siswanya.
Baca Juga: Viral Video Siswa SD di Surabaya Tendang Tangan Kepala Sekolah Hingga Patah
Rizal Sembapala, salah satu guru Aldi yang juga mewakili guru lainnya di sekolah tersebut menyatakan kekecewaan yang sama.
Rizal mengaku para guru selama ini tertekan atas kebijakan kepala sekolah.
Bahkan menurutnya banyak kejanggalan atas tidak diluluskannya Aldi.
Rizal menyarankan agar Dinas Pendidikan bisa meminta keterangan para guru satu-persatu.
"Kalau Dikbud mau mengetahui yang sebenarnya bisa meminta keterangan para guru satu per satu, jangan beramai-ramai apalagi ada kepala sekolahnya," kata Rizal.
"Mereka akan terbuka tanpa tekanan menjelaskan semua yang mereka tahu dan rasakan atas keputusan itu,"
"Kebijakan kepala sekolah yang arogan membuat para guru memilih diam," tambahnya.
Sementra itu pihak keluarga Aldi juga berusaha agar putranya bisa tetap mendapatkan hak kelulusannya.
Bahkan pihak keluarga sempat meminta maaf langsung ke Kepala Sekolah pada hari Minggu.
Namun sang kepsek malah menyatakan kalau hari Minggu bukanlah hari kerjanya.
Hingga saat ini pihak Aldi masih terus berjuang untuk mendapatkan haknya lulus dengan nilai yang membanggakan.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |