Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID - Setelah adanya pengumuman rekapitulasi hasil Pemilu 2019 yang dilakukan KPU pada Selasa (21/5/2019) dini hari, terjadi aksi unjuk rasa hingga kerusuhan di beberapa titik Jakarta.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com pada Rabu (22/5/2019), terjadi kerusuhan di Jalan KS Tubun, Slipi, Jakarta Barat, pada Rabu (22/05/2019) dini hari.
Salah satu warga bernama Dharma mengaku mobil Sigra 2017 miliknya menjadi satu dari belasan mobil yang terbakar akibat kerusuhan.
Sekitar pukul 02.00 WIB, dia bersama warga yang lain mendengar teriakan dari sejumlah orang dan pembakaran ban.
"Saya curiga mobil saya kena, ternyata benar pas keluar mobil sudah kebakar," ucap Dharma.
Dia mengaku terkejut melihat massa melempar bom molotov yang menyebabkan belasan mobil terbakar.
Setelah itu, Dharma warga yang tinggal di Asrama Haji langsung masuk untuk mengamankan diri.
Baca Juga: Kecurangan Pilpres 2019 Sulit Dibuktikan, Mantan Ketua MK Sebutkan 2 Alasannya
Tidak sampai di situ, massa yang merasa tidak puas lantas menggedor-gedor pagar warga, meminta warga untuk keluar.
"Warga ditantangin keluar, kita nggak mau, tetap di dalam mengamankan diri," kata laki-laki berusia 40 tahun itu.
Sejalan dengan yang dikatakan Dharma, Eko, warga yang lain juga mengatakan massa berteriak dan meminta warga untuk keluar.
Eko mengungkapkan sepanjang Jalan KS Tubun sudah penuh dengan massa.
"Ratusan ada kali, ya. Kami dipaksa keluar, diteriaki macam-macam," katanya
Awal peristiwa ini terjadi, massa aksi yang berasal dari berbagai elemen masyarakat berkumpul di depan Gedung Bawaslu RI untuk menyampaikan pendapatnya pada Selasa (21/05/2019).
Massa seharusnya sudah bubar sejak pukul 18.00 WIB.
Namun, setelah negosiasi massa diperbolehkan melakukan salat magrib dan tarawih di depan Gedung Bawaslu RI, dan sepakat untuk bubar pada pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: Nekat Ikut Demo, Pemuda Ini Menangis Teriak 'Mama' Saat Terkena Semprotan Gas Air Mata
Sayangnya, sekitar pukul 23.00 WIB beberapa massa terlihat meminta masuk ke Gedung Bawaslu.
Situasi semakin memanas, dan sejumlah orang melakukan aksi perusakan di Jalan KS Tubun.
Hingga Rabu (22/5/2019) pukul 04.00 WIB, suasana masih memanas dan kepolisian menarik beberapa massa ke Tanah Abang.
Massa beberapa kali melempar molotov dan batu hingga pukul 07.00 WIB.
Situasi berangsur kondusif setelah polisi melakukan penyiraman gas air mata pada massa.
Meskipun begitu, sempat beredar informasi di media sosial yang menyebut Polisi melakukan penembakan terhadap massa pengunjuk rasa.
Polri menegaskan aparat keamanan yang berjaga mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta tidak dibekali senjata tajam dan senjata api.
Senjata api hanya digunakan oleh pasukan antianarkis yang dikendalikan oleh Kapolda.
Pengerahan pasukan antianarkis hanya jika gangguan keamanan meningkat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya akan terus memantau akun-akun yang menyebarkan hoaks penembakan yang membuat keresahan di masyarakat.
Selain itu, pihaknya akan melakukan penindakan bagi pemilik akun penyebar hoaks tersebut.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Asri Sulistyowati |
Editor | : | Nurul Nareswari |