Sebanyak 128 negara sepakat mengatakan 'tidak' pada hari kamis (22/12/2017).
Dikutip wartawan Grid.ID dari RT, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mencaci putusan ini.
Keputusan yang dilayangakan disebut sebagai, "Upaya untuk memisahkan Yahudi dari tanah Israel," ungkap Emmanuel Nahshon.
(Baca juga: San Holo, Mawar Merah di Padang Gersang Bernama EDM)
Dikutip wartawan Grid.ID dari VOA, resolusi ini mengukuhkan kembali Yerusalem sebagai kota suci dan status finalnya akan diselesaikan dalam perundingan antara Israel-Palestina di masa depan.
Resolusi ini juga menyatakan setiap keputusan dan tindakan yang bisa mengubah karakter dan status demografi Yerusalem tidak punya kekuatan hukum dan harus dibatalkan.
Pada tahun 2016, UNESCO sebetulnya mengeluarkan rancangan resolusi terkait pentingnya Yerusalem bagi 3 agama, Kristen, Yahudi, dan Islam.
(Baca juga: Tak Gampang Habis, Baterai Ini Mampu Bertahan Selama 100 Hari, Kok Bisa?)
Perbincangan PM Israel dan Presiden Guatemala Lewat Telpon
Kembali dikutip dari RT, sempat terjadi perbincangan lewat telpon antara PM Israel dan Presiden Guatemala pada hari minggu (24/12/2017).
Jimmy Morales berbicara kepada Benjamin Netanyahu, mengumumkan keputusannya untuk memindahkan keduataan Guatemala ke Yerusalem.
"Kami berbicara tentang hubungan baik yang kami miliki sebagai bangsa sejak Guatelama mendukung terciptanya Israel."
Ditekankan dalam kiriman di Facebook, salah satu isu paling relevan adalah, "Kembalinya kedutaan Guatemala ke Yerusalem."
(Baca juga: Panggil Aku Ahed Tamimi, Simbol Perlawanan Kids Jaman Now Palestina, Gigit dan Ajak Ribut Pasukan Israel)
"Aku memberitahu kamu, instruksi telah diberikan kepada kanselir agar memulai koordinasi satu sama lain."
Sebenarnya, Majelis Umum PBB juga menghimbau agar sejumlah negara tidak memindahkan kantor kedutaaanya ke Yerusalem.
Namun negara asal Amerika Tengah ini sepertinya punya inisiatif lain.
"Kami benar-benar yakin ini adalah pilihan tepat."
Israel adalah, "Sekutu Guatemala dan kita harus mendukungnya."
(Baca juga: Pria Palestina Berkursi Roda yang Panjat Tiang Listrik, Perjuangannya Tamat di Moncong Bedil Pasukan Israel)
Kembali dikutip dari RT, di kesempatan berbeda, Netanyahu menyebut sejumlah negara serius mempertimbangkan memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan di hari jumat (22/12/2017), Israel kini tengah terlibat dalam sebuah kampanye diplomatik terpadu untuk mengumpulkan dukungan.
AS dan Israel dalam soal Yerusalem nampaknya kalah telak.
Namun, jalan cerita sepertinya tidak seperti itu.
Sebuah resolusi PBB, pada kenyataannya tidak secara hukum mengikat.(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |