Grid.ID – Ustaz Arifin Ilham, dikabarkan meninggal dunia setelah berjuamh melawan kanker kelenjar getah bening yang ia deritanya.
Kepergian Ustaz Arifin Ilham tentunya meninggallam duka mendalam bagi keluarga tercinta.
Melalui akun Instagram pribadinya istri pertama Ustaz Arifin Ilham, Yuni Djamaluddin Waly, mengucapkan kalimat perpisahan yang bunyinya menyentuh rasa duka banyak orang.
Kabar meninggalnya Ustaz Arifin Ilham dikabarkan oleh sang putra Muhammad Alvin Faiz lewat Instagram pribadinya.
Baca Juga: Sudah Dikafani, Netizen Sebut Wajah Ustaz Arifin Ilham Berseri dan Tersenyum
Alvin mengabarkan kepergian sang abi dengan mengunggah foto dirinya dipeluk Ustaz Arifin Ilham.
"Innalillahiwainnailaihirojiun Telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_m_arifin_ilham." tulis kabar duka dari Alvin Faiz.
Dia berdoa agar amal ibadah sang abi diterima di sisi Allah SWT.
Alvin menambahkan jika almarhum segera dipulangkan dari Malaysia.
KH Abdullah Gymnastiar yang sedang umrah di tanah suci Mekkah tersentak kaget.
Baca Juga: Sebulan Sebelum Meninggal Dunia, Ustaz Arifin Ilham Sudah Siapkan Pesan Kematiannya
Aa Gym langsung memanjatkan doa dan mengajak semua orang mendoakan arwah Ustaz Arifin Ilham.
Kematian di Bulan Suci Ramadan Menurut Pandangan Ulama
Bulan suci ramadan menjadi bulan yang penuh karomah dan ampunan.
Di bulan penuh berkah ini umat muslim di seluruh dunia berloma-lomba meningkatkan amal ibadahnya dan berbuat baik.
Bulan suci ramadan menjadi satu dari 12 bulan yang selalu ditunggu-tunggu umat muslim.
Al Quran dan hadis banyak mengisahkan tentang keutamaan bulan ramadan.
Satu keutamaannya yakni tentang pahala yang sangat besar ketika mengerjakan amalan-amalan di bulan ramadan.
Baca Juga: Misteri dan Manfaat Dibalik Tumbuhnya Rambut Halus pada Organ Intim
Namun tidak semua orang beruntung dapat menjalankan puasa sebulan penuh di bulan ramadan.
Takdir terkadang berkata lain, tidak sedikit yang meninggal dunia di bulan Ramadan.
Timbul pertanyaan apakah mati di bulan Ramadan akan Khusnul Khatimah, apakah ada keistimewaan?.
Melansir dari Bangkapos.com, Menurut Ustaz Adi Hidayat ada orang yang meninggal dunia bisa dilihat dari dua sudut pandang.
Sudut pandang pertama adalah waktu.
Waktu ada yang diistimewakan ada waktu harian seperti sepertiga malam, waktu bulanan dan tahunan seperti Ramadan.
Sudut pandang kedua, adalah sebaik apa amal soleh yang anda kerjakan.
Baca Juga: Ini Dia Sosok Cindy Permadi yang Viral Saat Liput Demo 22 Mei, Gemar Menulis Hingga Nge-Games
"Apakah mereka yang fasik orang kriminal meninggal dunia saat ramadan, bahkan mungkin ada orang kafir meninggal saat bulan ramadan, apakah ini menandakan apakah ia orang baik dalam pandangan Allah, belum tentu," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Ukuran kebaikan itu kapan dia meninggal kita tidak bisa menentukan karena Allah mengatur sesuai dengan ajalnya," tambah Adi Hidayat.
Hal itu sesuai dengan firman Allah, " Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya ( Q.S Al A'raf : 34).
Jika anda ingin meninggal dalam kebaikan maka tingkatkan amal Soleh, maka kapanpun anda meninggal kembali kepada Allah SWT, maka Anda akan diwafatkan dalam keadaan Husnul Khotimah.
Tidak jauh berbeda menurut Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Allah mengajarkan prinsip kepada manusia bahwa sebab mereka masuk surga adalah amal. Seringkali Allah menyebut penjelasan, kalian masuk surga karena amal yang kalian kerjakan. Diantaranya,
Baca Juga: Breaking News: Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia
Firman Allah,
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Itulah surga yang diberikan kepada kalian disebabkan amal yang telah kalian kerjakan.” (QS. az-Zukhruf: 72)
Allah juga berfirman,
وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Mereka dipanggil, “ltulah surga yang diberikan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. al-A’raf: 43).
Dan masih banyak ayat yang semisal dengan ini.
Karena itu, waktu yang mulia maupun tempat yang mulia, tidak bisa menyebabkan penghuninya jadi mulia.
Dulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersaudarakan antara Abu Darda dengan Salman al-Farisi Radhiyallahu ‘anhuma. Sehingga keduanya ibarat keluarga dekat.
Imam Malik membawakan riwayat dari Yahya bin Said, bahwa Abu Darda pernah menulis surat kepada Salman, yang isinya meminta Salman untuk pindah dan tinggal di tanah yang disucikan (negeri Syam).
Kemudian Salman membalas surat ini dengan mengatakan,
الأَرْضُ الْمُقَدَّسَةُ لا تُقَدِّسُ أَحَدًا ، وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْمَرْءَ عَمَلُهُ
“Sesungguhnya tanah suci itu tidak mensucikan siapapun. Yang bisa mensucikan seseorang adalah amalnya.” (al-Muwatha’, Imam Malik, no. 1464).
Dulu Mekah dihuni orang musyrikin. Ketika mereka tinggal di sana, bukan berarti mereka menjadi lebih suci. Dan ketika mati menjadi husnul khotimah.
Yang meninggal di bulan ramadhan, tidak semuanya orang baik. Ada juga orang jahat yang meninggal di bulan berkah ini. Meskipun demikian, kita tidak menyebut, dia meninggal dengan baik.
Baca Juga: Tak Sengaja Menelan Dahak Saat Batuk, ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh Kamu
Meninggal Dalam Kondisi Puasa
Beda antara meninggal di bulan ramadhan dengan meninggal ketika sedang puasa. Karena meninggal dalam kondisi sedang beramal soleh, termasuk husnul khotimah. Termasuk meninggal ketika sedang menjalankan ibadah puasa.
Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang orang yang meninggal dalam kondisi beramal,
مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga.
Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga.
Baca Juga: Malas Pakai Sunblock dari Remaja, Wanita 42 Tahun ini Justru Alami Kanker Kulit yang Mengerikan
Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga. (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Lain dengan Meninggal Hari Jumat
Meninggal di hari jumat, memiliki keistimewaan khusus, mengingat adanya jaminan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak akan ditanya di alam kubur.
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Setiap muslim yang meninggal di hari jumat atau malam jumat, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya dari fitnah kubur. (HR. Ahmad 6739, Turmudzi 1074 dan dihasankan al-Albani).
Sementara kita tidak menjumpai dalil yang menyatakan bahwa mati ketika bulan Ramadhan, termasuk khusnul khatimah atau mendapat jaminan tertentu. Allahu a’lam. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul “Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Begini Pandangan Ulama Soal Kematian di Bulan Suci Ramadan”
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | TribunStyle |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |