Grid.ID – Bagi masyarakat Indonesia, Shigeo Tokuda atau kakek Sugiono mungkin akrab di telinga.
Shigeo Tokuda pemain film dewasa tertua Jepang yang 18 Agustus nanti berusia 85 tahun.
Hal yang mengagetkan sekali adalah ia tak pernah minum obat penguat seperti viagra saat syuting melakukan adegan dewasa yang dilakukannya.
"Saya tak pernah minum obat apa pun," papar Kakek Sugiono alias Shigeo Tokuda (84) pemain film dewasa tertua di dunia yang masih tetap bermain film porno apabila ada pesanan dari sutradara khusus kepada Tribunnews.com sore ini (22/5/2019).
Baca Juga: Tertusuk Panah Hingga Tembus ke Paru-Paru, Pria ini Tetap Terjaga Saat Dioperasi
Tokuda juga menyampaikan salam hangat kepada para pecinta filmnya di Indonesia itu menekankan hanya makan makanan yang sehat saja selama ini.
"Saya makan makanan biasa saja tak makan obat apa pun. Juga saat main film juga tak pakai obat perangsang apa pun," tekannya lagi.
Hal ini bisa dilakukan dan berfungsi normal berdiri melakukan persetubuhan, menurutnya karena melakukan dengan senang sebagai pihak ketiga.
"Apalagi kalau main dengan wanita usia 30 tahunan, kita bisa komunikasi dengan enak sehingga semua alur permainan berjalan dengan nyaman. Tapi kalau anak yang lebih muda misalnya 20 tahun, mereka sulit komunikasi dengan kita sehingga kadang bingung juga main dengan mereka."
Baca Juga: Isabella James, Anak Kaya Raya yang Putuskan Untuk 'Hidup Menggelandang' Untuk Dapatkan Hal ini
Lalu bagaimana kalau main dengan wanaita yang sudah lanjut usia 60 tahun lebih misalnya?
"Kalau keduanya orangtua ya film tidak akan laku terjual dong. Kita membuat film kan supaya bisa terjual dengan laris nantinya," tambahnya lagi.
Kakek Tokuda lulusan Aoyama Gakuin tersebut lulus sekolah bekerja di perusahaan kondensor, elektrik dan suku cadangnya, barulah usia 26 tahun bekerja di Travel company hingga usia 70 tahun.
Namun usia 59 tahun selain masih tetap kerja di perusahaan biro perjalanan kecil itu (bermarkas di Ebisu Tokyo) juga bermain film porno hingga kini.
"Iya jadi sambil mengantarkan tamu, sambil kerja di travel, misalnya ke daerah, saya juga syuting film tersbeut diminta sutradara dengan latar belakang bumi alam pedesaan yang indah," ceritanya lagi.
Baca Juga: Terlahir Cantik dan Sehat, Akibat Kelalaian Orangtua Gadis Kecil ini Justru Lumpuh Total
Hobinya nonton film sampai kini dan bahkan beberapa tahun lalu suka mendaki gunung.
"Tapi unsur tua dan kaki kanan saya mulai sakit sehingga tak bisa mendaki gunung lagi kini," lanjutnya.
Tokuda dari keluarga biasa Jepang, dengan ayah bekerja di perusahaan kereta api di Hakone Jepang, kemudian bercerai dengan ibunya, hanya memiliki satu anak saja yaitu Tokuda.
Sedangkan Tokuda memiliki isteri dan dua anak, satu laki satu wanita serta dua cucu pula.
"Isteri saya mungkin tidak tahu pekerjaan film saya tersebut. Namun isteri anak saya mungkin tahu karena saat saya membuat buku kirim faks ketahuan dia isinya. Terus dia bantu pembuatan buku, kisah saya tersebut bermain di film porno."
Baca Juga: Kisah Irina Kova, Sulit Dapatkan Pekerjaan Karena Dinilai Terlalu Cantik
Meskipun keluarganya mengetahui, Tokuda yakin mereka bisa mengerti pekerjaannya karena memang 100% hanya pekerjaan biasa saja tak ada rasa apa pun.
"Saya bekerja 100% ya bekerja seperti biasa saja dalam bermain film itu, setelah itu ya selesai lalu dapat uang, tak ada perasaan apa pun, tak ada selingkuhan," jelasnya lagi.
Lalu berapa uang yang diterimanya?
"Kecil hanya sekitar 30.000-50.000 yen (sekitar enam juta rupiah) sekali bermain film," paparnya.
Kalau wanita apalagi wanita muda cantik mungkin besar bisa satu jutaan atau lebih kalau main film porno, tambahnya.
Tetapi lelaki apalagi kakek-kakek ya tidak bisa tinggi honornya, ungkapnya lebih lanjut.
Meskipun demikian sekitar 400 karya film dan videonya telah dibuat kakek Sugiono ini yang merasa senang dan berterimakasih mendapat julukan nama Indonesia tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Kakek Jepang Shigeo Tokuda Tak Pernah Pakai Obat Saat Bermain Film Bokep”
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |