instagram/mandymooremm
Berhasil Capai Base Camp Everest, Mandy Moore Beri Penghormatan Untuk Para Pendaki yang Tewas.
Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Bintang film A Walk to Remember, Mandy Moore baru saja menyelesaikan perjalanan ekstremnya.
Aktris berusia 35 tahun itu melakukan pendakian ke gunung tertinggi di dunia , Everest .
Dilansir Grid.ID dari People pada Rabu (29/5/2019), Mandy melakukan pendakian melalui jalur Nepal .
Baca Juga: Pasca 2 Tahun Bercerai, Ustaz Zacky Mirza Dikabarkan Akan Rujuk dengan Shinta Tanjung
Mandy mencapai basecamp Everest dengan ketinggian 17.700 kaki di atas permukaan laut pada hari minggu (26/5/2019) kemarin.
Ia membagikan pengalamannya selama melakukan pendakian itu melalui laman Instagramnya, mandymooremm.
View this post on Instagram
There is so much magic in these mountains. They represent adventure in the grandest form and in a language all their own. The idea of standing at the base of the world's tallest peak with @eddiebauer, a brand that has been outfitting record-setting climbers since the beginning - from the first American ascent in 1963 (Jim Whittaker) to our guide @melissaarnot, the first American Woman to ascend and descend Everest without oxygen, is truly beyond my wildest imagination. Traversing this terrain has its challenges. Breathing at altitude, for instance, is not easy. One of the greatest gifts/lessons that Melissa simultaneously bestowed on us during this trek was the fine art of pressure breathing. It makes all the difference as you climb higher. It’s essentially a big inhale and a sharp, forceful exhale, like you’re blowing out a candle across the room, to open up your lungs, allowing you to use more oxygen, etc... Besides hydration and staying nourished, breathing is THE vital key in the fight against altitude sickness. It’s also a major takeaway that I will be employing back to the real world whether I’m in the midst of a tough workout or a weird day. Mind blown. So as we weaved around the Himalayas from 14,400ft-16,200ft-17,600ft: this particular technique was essential in propelling us forward. Needless to say, this part of the world holds a very special place in @melissaarnot’s heart so her willingness to share it, as well as her time, knowledge and endless trove of stories were so appreciated by all of us lucky enough to walk alongside her this past week. Her belief in our abilities to keep moving and ultimately make it to the base of the Mighty, Mighty Mt. Everest was so powerful. Spoiler alert: we made it!!! It’s impossible to be lucky enough to arrive at the foot of these mammoth peaks and not be attuned to the palpable energy of all of those who came before and lost their lives in these mountains. The wave of emotion: respect, reverence, appreciation....that washed over us as we took in the prayer flags and yellow domed tents of basecamp AND sat on the rocks regarding the chortens that dot the hillside of the Tukla Pass the day before, profoundly
A post shared by Mandy Moore (@mandymooremm) on May 27, 2019 at 3:15am PDT
"Melintasi medan ini memiliki tantangan. Bernafas di ketinggian misalnya, itu jelas tidak mudah," tulisnya.
"Selain tubuh yang harus terus terhidrasi dan tetap memiliki asupan yang cukup, bernapas adalah kunci vital dalam pertempuran melawan ketinggian," lanjutnya.
Baca Juga: Puasa Pertama Pasca Berhijrah, Lesti Kejora: Alhamdulillah Ini Anugerah!
Mandy melakukan pendakian itu ditemani dengan beberapa orang temannya, Ashley Streicher dan Chase Weideman.
Mereka juga ditemani oleh pemandu profesional bernama Melissa Arnot Reid dan Eddie Bauer.
instagram/mandymooremm
Mandy Moore beserta rombongan pendaki Everest.
Selama perjalanan tersebut, rombongan Mandy juga memberikan penghormatan untuk para pendaki yang gugur saat berusaha menahklukan Everest.
"Mustahil rasanya untuk menjadi cukup beruntung tiba di kaki puncak raksasa ini," tulis Mandy.
Baca Juga: 5 Fakta Vincent Raditya, Pilot Maskapai Terkenal yang Kehilangan Lisensi karena Nekat Terbang dengan Zero Gravity
"Dan rasanya tidak cukup sebanding dengan energi dari semua orang yang datang sebelum ini hingga akhirnya mereka kehilangan nyawa di pegunungan ini," lanjutnya.
"Hormat dan apresiasi penghargaan saya untuk mereka yang telah gugur," tutupnya.
Mandy dan rombongan melakukan pendakian di tahun yang dianggap cukup mematikan oleh para pejabat Nepal bagi pendaki Everest.
Baca Juga: Akui Ingin Terlibat Bermain di Film Thriller, Robby Purba: Aku Gak Cari Angka
Pasalnya, senin lalu (27/5/2019), pejabat Nepal telah mengkonfirmasi orang ke-11 yang meninggal saat mendaki Everest selama musim semi.
Korban meninggal tepat saat melakukan pendakian ke pucak Everest, 12.000 kaki di atas base camp yang Mandy tuju.
Karena cuaca yang buruk, banyak dari mereka yang kehabisan oksigen sebelum mencapai puncak atau saat dalam perjalanan kembali ke base camp. (*)
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
5 Rekomendasi Pelembap Anti Jerawat dan Harganya, Bisa Pulihkan Kulit yang Meradang, dari Rp11 Ribu