Hal ini dilakukan agar anak-anak menjadi lebih mandiri dan bisa mengalahkan rasa takut di dalam tekanan.
Ketika ada anak yang terjatuh pada saat pelatihan ski, alih-alih berhenti, para guru justru meminta para siswa agar terbiasa bangkit sendiri ketika mereka terjatuh.
Awalnya, banyak yang mengecam metode pendidikan di sekolah ini karena dianggap sebagai bentuk child abuse.
Namun, mereka semua berubah pikiran setelah melihat anak-anak itu kembali bermain dengan gembira tanpa memperlihatkan rasa lelah.
Selain jogging, ada beberapa jenis olahraga lainnya yang juga diajarkan di sekolah ini seperti basket, tenis dan gymnastic.
(BACA: Selamat! Gong Yoo Dapat Penghargaan ini Berkat Drama Goblin lho)
Untuk anak-anak yang sudah lebih besar, mereka akan diajak untuk mendaki gunung Fuji sampai pos ke tujuh.
Perjalanan ini memakan waktu sekitar lima jam.
Menurut Suzuki sang pendiri TK itu, ia berharap agar anak-anak berani mencoba hal-hal baru untuk mencapai impiannya.
TK ini kemudian menjadi sangat populer karena metode pendidikan yang diterapkan.
Bukannya takut, para orang tua justru tertarik dengan model pendidikan yang diterapkan di sekolah ini.
(BACA: Putrinya Meninggal Usai Rayakan Ulang Tahun, Ini Sosok Bos Indomie, Fransiscus Welirang)
Alumni yang berasal dari sekolah ini juga banyak yang sukses.
Seperti atlit lari marathon, Yuki Kawauchi, sampai bintang sepak bola Yoshinori Muto.
Sebagai standar kelulusan dari sekolah ini, anak-anak diharuskan bisa melakukan headstan (berdiri di atas kepala), backflips (salto ke belakang) dan lompat jauh.
Sekarang ini sudah ada tujuh cabang TK Buddy Sports di Tokyo.
Dan selama 30 tahun sekolah ini berdiri belum pernah terdengar kabar ada alumninya yang gagal. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |