Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio
Grid.ID - Sebagai menantu, Annisa Pohan senantiasa menemani Ani Yudhoyono saat masih menjalani masa perawatan di National University Hospital, Singapura.
Kini ketika sang mertua telah meninggal dunia, Annisa Pohan pun teringat, masih ada mimpi Ani Yudhoyono yang belum terwujud.
Annisa Pohan mengatakan bahwa selama ini ibu mertuanya itu ingin membangun sebuah museum bersama suaminya, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ibu Ani ingin sekali punya museum berdua sama bapak museum galeri Ani,” ucap Annisa Pohan ditemui usai pemakaman Ani Yudhoyono di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6/2019).
Baca Juga: Raut Wajah Penuh Duka, SBY Gandeng 2 Cucunya di Pemakaman Ani Yudhoyono
Mimpi Ani Yudhoyono itu ternyata berawal dari kegemarannya mengoleksi kain tradisional.
Ani Yudhoyono berharap koleksinya itu bisa dipamerkan dalam sebuah galeri agar tak hanya jadi koleksi pribadi.
“Karena selama jadi Ibu Negara banyak sekali koleksi beliau, terutama kain tradisional beliau ingin sekali membuat galeri untuk pajang itu semua supaya bisa jadi informasi kepada masyarakat," kata Annisa Pohan.
Annisa Pohan mengatakan bahwa lokasi sudah disiapkan untuk membangun museum, yakni di Tanah Kelahiran SBY.
"Itu sudah kita proses di Pacitan tanahnya sudah ada tapi memang qadarullahnya ibu enggak liat sampai jadi," pungkasnya.
Baca Juga: Jenazah Ani Yudhoyono Tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata
Selain impiannya membangun sebuah museum, Ani Yudhoyono juga punya impian lain yang masih belum terwujud.
Annisa Pohan mengungkapkan, ibu mertuanya itu juga ingin membuat sebuah kebun.
"Ibu juga ingin buat kebun yang kita sebut jungle," sambung Annisa Pohan.
Tapi sayangnya Ani Yudhoyono belum sempat mewujudkan impiannya itu.
Ani Yudhoyono divonis menderita kanker darah dan menjalani perawatan di National University Singapura sejak Februari 2019.
Jenazah Ani Yudhoyono kini telah dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Minggu (2/6/2019).
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |