Menurut Erwedi Supriyanto, tak mungkin ada narapidana di lapas Nusakambangan yang bisa sampai memesan ojek online seperti itu.
Padahal memiliki akses terhadap ponsel saja tak mungkin bagi para napi di dalam lapas dengan tingkat keamanan tertinggi se-Indonesia ini.
Baca Juga: Bertolak Belakang dengan Label Ratu Nyinyir, Sifat Asli Nikita Mirzani Dibongkar Tukang Ojol
Melansir Kompas.com, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pun tidak ditemukan napi yang memesan layanan ojol tersebut.
"Sekitar 10 hari lalu begitu saya mendengar ada chat antara ojol dan yang mengatasnamakan napi, saya langsung cek semua lapas.
Ternyata tidak ada sama sekali napi (yang order ojol)," kata Erwedi melalui pesan singkat, Sabtu (1/6/2019).
Lebih lanjut lagi, Erwedi meyakini bahwa hal tersebut adalah perbuatan orang iseng semata.
"Masa ada napi mau kabur ngomong dan naik ojol.
Ojol kan dilarang menyeberang ke NK (Nusakambangan), itu peraturan kami, jadi nggak mungkin bisa. Mungkin hanya orang iseng aja," jelas Erwedi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Tata Lugas Nastiti |
Editor | : | Tata Lugas Nastiti |