Grid.ID - Belum lama ini seorang pengemudi ojek online di Cilacap, Jawa Barat mendapat sebuah order dari seseorang yang diduga narapidana atau Napi di Pulau Nusakambangan.
Uniknya, dalam orderannya tersebut terduga napi Nusakambangan ini meminta pengemudi ojek online yang dipesannya untuk buru-buru seolah ingin kabur.
Tak ayal, pesanan ojek online yang diminta terduga napi Nusakambangan ini pun menjadi viral di Facebook.
Baca Juga: Viral, Beri 1 Bintang Pada Driver Ojol, Wanita Pemandu Karaoke Dipecat dari Tempat Kerja
Ada saja kejadian menarik yang dialami para pengemudi ojek online setiap harinya yang sukses menghibur publik Tanah Air.
Tidak jarang kejadian menarik yang terjadi di antara para pengemudi ojek online ini menjadi viral di berbagai media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Mulai dari menerima pesanan order yang aneh-aneh hingga mendapatkan jenis pelanggan yang tak biasa.
Seperti yang belum lama ini viral di Facebook dan sempat membuat bingung pihak Lapas Nusakambangan.
Ya, dilansir dari akun grup Facebook Paguyuban Driver Online Cilacap atau DOC pada 26 Mei 2019 lalu, kejadian ini pertama kali diketahui dari unggahan seorang driver ojol bernama Soni Failani.
Sampai berita ini ditayangkan, unggahan Soni Failani dalal grup Facebook ini viral dan telah dibagikan sebanyak 673 kali dengan 200 lebih likes.
Baca Juga: Kisah Haru Driver Ojol Dapat Kiriman Pizza untuk Buka Puasa dari Pelanggan yang Beda Agama
Dalam unggahannya, Soni Failani memposting tangkap layar sebuah percakapan yang terjadi antara si pemesan dan driver ojol.
Menariknya, pemesan yang didapatkan oleh driver ojol ini bukanlah sosok orang biasa, melainkan seorang yang diduga napi penjara yang berusaha melarikan diri.
Hal ini terlihat dari percakapan yang terjadi antar di pemesan dan driver ojol ini.
Dalam percakapan tersebut si pemesan meminta agar driver ojol menjemputnya di Nusakambangan dan membawakannya pakaian ganti.
"Mas kenapa bolak-balik dicancel? Saya di Nusakambangan, mau kabur. Bisa bantu engga mas? Sekalian bawain baju biasa, nanti saya ganti," tulis si pemesan dalam chatnya.
Bingung dengan permintaan sang pemesan, driver ojol ini pun tanpa sadar emosi dan bertanya bagaimana cara ia sampai kesana.
Mengingat Nusakambangan adalah sebuah pulau yang berhadapan langsung dengan laut dan digunakan sebagai Lapas atau penjara dengan keamanan tertinggi di Indonesia.
"Mau renang apa mas ke daratnya?" tanya driver ojol itu kepada pemesannya.
Dan benar saja, si pemesan memang berencana berenang ke daratan untuk kabur.
"Ya, dibawain baju maksudnya. Saya butuh baju biasa," jawab si pemesan.
"Ini ojek motor mas bukan ojek kapal," sahut si driver ojol emosi.
"Nanti saya bayar gede,"
"Hati-hati mas mbok (nanti) dimakan buaya, lagi berkeliaran buayane (buayanya)," balas si driver ojol.
"Malah nakut-nakutin, orang saya mau kabur," pungkas si pemesan.
Sampai detik ini masih belum diketahui apakah pemesanan ini benar-benar terjadi atau tidak.
Pihak ojek online yang bersangkutan pun belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai konfirmasi kebenaran berita pemesanan tersebut.
Terkait kabar dugaan seorang napi lapas Nusakambangan bisa sampai memesan ojek online ini pun rupanya sudah diketahui oleh pihak lapas.
Kepala Lapas Batu Nusakambangan Erwedi Supriyanto pun akhirnya angkat bicara.
Menurut Erwedi Supriyanto, tak mungkin ada narapidana di lapas Nusakambangan yang bisa sampai memesan ojek online seperti itu.
Padahal memiliki akses terhadap ponsel saja tak mungkin bagi para napi di dalam lapas dengan tingkat keamanan tertinggi se-Indonesia ini.
Baca Juga: Bertolak Belakang dengan Label Ratu Nyinyir, Sifat Asli Nikita Mirzani Dibongkar Tukang Ojol
Melansir Kompas.com, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pun tidak ditemukan napi yang memesan layanan ojol tersebut.
"Sekitar 10 hari lalu begitu saya mendengar ada chat antara ojol dan yang mengatasnamakan napi, saya langsung cek semua lapas.
Ternyata tidak ada sama sekali napi (yang order ojol)," kata Erwedi melalui pesan singkat, Sabtu (1/6/2019).
Lebih lanjut lagi, Erwedi meyakini bahwa hal tersebut adalah perbuatan orang iseng semata.
"Masa ada napi mau kabur ngomong dan naik ojol.
Ojol kan dilarang menyeberang ke NK (Nusakambangan), itu peraturan kami, jadi nggak mungkin bisa. Mungkin hanya orang iseng aja," jelas Erwedi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Tata Lugas Nastiti |
Editor | : | Tata Lugas Nastiti |