Grid.ID - Masjid merupakan tempat ibadah umat muslim dalam melaksanakan kewajiban, salah satunya salat lima waktu.
Kalau biasanya tempat ibadah ini dibangun di atas permukaan tanah dilengkapi dengan kubah yang khas, masjid Baabul Munawwar di Papua ini terbilang unik.
Baca Juga: Masih Bersiteru Elvy Sukaesih Tak Ingin Sungkem dengan Wirdha
Masjid Baabul Munawwar terletak di bawah tanah sedalam 1.760 meter.
Rupanya masjid ini merupakan rumah ibadah yang dibuat khusus untuk para karyawan PT freeport di Papua.
Perusahaan tambang emas di Asia Tenggara tersebut mempunyai sekitar 32 ribu personel yang berasal dari seluruh Indonesia dan tentunya berbeda-beda keyakinan pula.
Maka untuk mengakomodir kebutuhan rohani karyawannya, maka PT Freeport membuat sebuah masjid.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Sempat Dikabarkan Demam, Ternyata Sangat Berisiko Bagi Pasien Kanker
Untuk efisiensi waktu antara bekerja dan sembahyang maka dibangunlah masjid tersebut diperut bumi dengan kedalaman 1.760 meter di bawah tanah area pertambangan Tembagapura, Timika, Papua.
Baca Juga: Belum Genap Seminggu, Aliya Rajasa Rindu Suara Ani Yudhoyono dan Ingin Bertemu di Mimpi
Setelah jadi masjid tersebut kemudian diresmikan pada Juni 2016 lalu dan dinamai Masjid Baabul Munawwar.
Walaupun berada di dalam tanah, nyatanya kapasitas tampung masjid tergolong banyak, yakni mencapai 250 orang.
Di samping masjid Baabul Munawwar juga ada tempat ibadah bagi umat pemeluk agama Nashrani yakni Gereja Oikumene Soteria.
Dua tempat ibadah itu memang sengaja berdampingan sebagai wujud toleransi agama walaupun berada di nun jauh di perut bumi.
Baca Juga: Mbah Mijan Sebut Rumah Ayu Ting Ting Disatet Orang Lewat Celana Dalam dan Pembalut Bekas
Pembuatan masjid Baabul Munawwar di arsiteki oleh Alexander Mone yang merupakan alumnus Bina Nusantara.
Sedangkan strukturnya dikerjakan oleh Andrew Parhusip yang merupakan lulusan ITB.
Bahkan pembangunan kedua tempat ibadah ini sudah mendapatkan piagam rekor dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sebagai masjid dan gereja terdalam di Indonesia bahkan dunia. (*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |