Laporan wartawan Grid.ID, Nopsi Marga
Grid.ID - Dunia mode dunia sedang mengalami perkembangan yang amat pesat.
Banyak merk fesyen dunia yang mendirikan sekolah untuk mengembangkan bibit-bibit desainer muda.
Central Saint Martins menjadi tempat kursus untuk belajar menjadi seorang desainer pakaian.
Para alumnus yang telah menjadi desainer ternama diantaranya Molly Goddard, Grace Wales Bonner dan Richard Quinn.
Nampaknya, nama-nama tersebut digantikan oleh talenta baru di dunia fashion.
Seorang murid di Central Saint Martins, berhasil membuat masyarakat heboh dengan kostum yang telah dibuatnya.
Baca Juga: Soal Video Viral Digerebek Bareng Perempuan, Ifan Seventeen Siap Klarifikasi
Berbeda dari kebanyakan desainer, Fredrik Tjaerandsen, berhasil menggunakan balon sebagai bahan dasar kostum buatannya.
Kenangan masa kecilnya menjadi inspirasi bagi desainer asal Norwegia untuk menciptakan 'Bubbles', gaun ciptaannya.
Fredrik memamerkan kostum buatannya saat kelulusannya, yang digelar pada 30 Mei 2019, di CMS, London King Gross.
"Aku terinspirasi oleh kenangan masa kecilku, aku ingin menciptakan kembali kabut dan kenangan kabut itu sendiri," ungkap Fredrik seperti yang Grid.ID kutip dari laman Vogue, pada Senin (3/6/2019).
"Gelembung yang menggelembung merepresentasikan memori yang tidak jelas, ketika gelembung muncul di atas catwalk, itu adalah mimpi,
gelembung akan kempes, dan kita akan menyadari bahwa itu hanyalah ilusi," ungkap Fredrik .
Video fashion show gaun Fredrik menjadi viral di Instagram, bahkan sang desainer langsung mendapat tambahan follower sebanyak 25 ribu.
Bukan tanpa eksperimen, Fredrik harus menguji kostumnya dibadannya sendiri.
"Saya sudah menguji semua 'bubbles' pada diri saya untuk diri saya sendiri demi keamanan dan kesehatan," ungkap Fredrik.
"Aku pernah mengujinya, dan 3 kali meledak, dengan seuara ledakan sangat keras," imbuh Fredrik.
Baca Juga: Video Penggerebekan Terduga Ifan Seventeen, Keluarga Dibuat Kecewa
Setiap kostum terbuat dari karet alam, yang berasal dari Sri Lanka.
"Perusahaan ku bekerja sama dengan sumber karet dari Sri Lanka, dan berasal dari petani lokal," ungkap sang desainer.
"Itu adalah kerajinan yang perlu aku pelajari sendiri, dalam kostum diisi dengan 3000 liter oksigen, agar model bisa bernapas,"
Kostum baru akan digelembungkan saat semua model bersiap untuk berjalan di catwalk.
Fredrik mendesain gaun agar mudah dilipat kembali setelah dikempeskan, sehingga tidak akan membuat para model kerepotan.
Kostum yang dirancang oleh Fredrik mendapat banyak pujian. (*)
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Penulis | : | Grid Reporter |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |