Grid.ID - Kisah pelarian Prada DP, pelaku mutilasi kasir Indomaret bernama Vera Oktaria akhirnya terlah terhenti.
Prada DP, pelaku mutilasi Vera Oktaria ditangkap di Serang, Banten, pada Kamis (13/6/2019).
Prada DP ditangkap usai menjadi buronan TNI dan polisi sejak 10 Mei 2019 lalu.
Dalam kurun waktu sebulan itu, Prada DP seakan lenyap dari muka bumi.
Sepandai-pandainya Prada DP bersembunyi, jejaknya pun bisa terhendus oleh petugas polisi dan TNI.
Mengutip Kompas.com, Kapendam II Sriwijaya mengatakan bahwa penangkapan ini berhasil karena pihaknya berhasil mendeteksi jejak komunikasi Prada DP dengan keluarganya.
"Kita tracking sampai ada beberapa komunikasi dengan bibinya. Setelah itu dikembangkan dan dijemput, ini langkah-langkah petugas Den Intel Kodam II Sriwijaya dalam mengungkap kasus," kata Djohan, Jumat (14/6/2019).
Bermula dari jejak komunikasi itu, ditemukan titik terang keberadaan Prada DP selama sebulan lebih buron.
Ternyata, Prada DP bersembunyi di Padepokan Monghiang yang berlokasi di Serang, Banten.
Akal bulus Prada DP gunakan padepokan sebagai tempat persembunyian ini tak sengaja muncul saat tengah kabur dari Penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin ke Lampung.
"Di tengah perjalanan, dia (Prada DP) sempat berbincang dengan penumpang di sebelahnya dan mengatakan kalau ingin mempelajari agama lebih mendalam," ungkap Djohan.
Mengaku ingin belajar agama, Prada DP lantas dianjurkan oleh sesama penumpang bus agar pergi ke padepokan di Banten.
Mendapatkan ide bersembunyi, berangkatlah Prada DP ke Banten.
"Tanggal 10 tiba di Padepokan dan bertemu dengan pengurusnya. Dia tidak mengaku sebagai TNI dan hanya bilang ingin mendalami ilmu agama," lanjut Djohan.
Sang pemimpin padepokan, Abuya Haji Sar'i , tak tahu jika Prada DP adalah seorang buronan.
"Pemimpin padepokan tersebut tak tahu kalau orang itu selama ini kita cari-cari," imbuhnya.
Kabar tertangkapnya Prada DP pun sudah lebih dulu sampai ke keluarga korban, Vera Oktaria.
Ibunda Vera Oktaria, Tini, tidak terima dengan perlakuan Prada DP kepada putrinya.
"Saya menginginkan tersangka dihukum setimpal dengan perbuatannya, minimal nyawa dibalas nyawa," ucapnya, dikutip Grid.ID dari Tribun Sumsel.
Tak cuma emosi dengan tindakan keji Prada DP, namun juga keputusannya untuk kabur cukup membuat geram keluarga korban.
Baca Juga: Bak Princess, Tampilan Terbaru Putri Presiden Kahiyang Ayu Jadi Sorotan, Netizen: Mirip Raisa!
"Memang sangat sadis cara dia membunuh anak saya ditambah lagi dia melarikan diri membuat keluarga geram," ungkap Tini.
Tetapi keluarga mempercayakan semuanya dengan pihak yang berwajib.
"Insya allah kami percayakan dengan pihak berwajib apapun hukuman yang pantas diterima Prada DP," pungkas Tini.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Kompas.com,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |