Grid.ID - Kejadian mengejutkan terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil.
Pasalnya seorang bayi yang baru melahirkan harus kehilangan nyawanya.
Hal itu diketehui setelah dilansir Grid.ID dari akun Facebook Herawati Hera.
Postingan yang diunggah Sabtu (30/12/2017) itu sungguh memilukan
(BACA : Pamer Paha, Penampilan Krisdayanti Saat Mengenakan Slit Dress Panen Kritikan )
Dalam postingan itu mengatakan bayi yang baru dilahirkan meninggal karena penanganan terlambat dari pihak rumah sakit.
Petugas atau perawat tak bisa memasang infus pada bayi.
Maka dari itu, nyawa bayi yang menjadi taruhannya.
Sebenarnya ada petugas yang bisa memasang infus.
(BACA : Saat Liburan di Maldives Dewi Perssik Ungkapkan Hal Ini Eh Netizen Minta Adik )
Namun, di dalam postingan itu dikatakan bahwa petugas yang bisa memasangkan infus sedang berada di luar kota.
Herawati Hera mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja rumah sakit dalam postingan tersebut.
Dia mempertanyakan keterlambatan pemasangan infus sebagaimana saran dokter spesialis anak yang menangani bayi itu.
Nah, akhirnya postingannya pun viral.
(BACA : Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Liburan ke Dubai, Lho Kok Ayu Ting Ting Curhat Begini )
Sampai berita ini ditulis, postingan Herawati Hera sudah disukai 4,6 ribu dibagikan 1,4 ribu kali dan dikomentari lebih dari 1,8 kali.
Netizen yang melihatnya turut berduka atas kehilangan bayi tersebut.
Selain itu, banyak netizen yang mempertanyakan kinerja para petugas rumah sakit itu.
"Masa ya perawat gak bisa pasang infus, kayaknya itu salah satu ilmu dasar yang harus dilakukan perawat," tulis akun Mahdalisa Arvihalis.
(BACA : Curhatan Pilu Nur di Pergantian Tahun Baru, Terserang Penyakit Langka, dan Kakaknya Meninggal )
"Perawat itu tugasnya untuk merawat pasien. Dokter yang wajib menangani penyakitnya atau permasalahannya. Maka dari itu, perawatlah yang membantu dokter. Lagi pula, apa perawat tega melihat bayi baru lahir dari operasi sc tidak dipasangkan infus begitu saja? Padahal disarankan oleh dokternya," komentar Ade Melani.
Dilansir Grid.ID dari Serambinews.com, pihak RSUD Aceh Singki belum memberikan jawaban saat dimintai konfirmasi tentang meninggalnya bayi tersebut.
Dokter Eko Saputra Anugroho menolak memberikan komentar sebab dirinya bukan lagi Direktur RSUD Aceh Singkil.
“Saat ini direktur adalah dr Darul, bisa tanyakan langsung sama beliau,” ujar dr Eko, Senin (1/12/2018).
Nah, ketika dr Darul ditanya, dia juga tak bisa berkomentar.
Karena dirinya belum melakukan serah terima jabatan sebagai Direktur RSUD Aceh Singkil dengan dr Eko.
Kendati demikian dr Darul mengatakan dalam waktu dekat akan meminta dokter anak memberikan penjelasan secara rinci.
“Bagusnya nanti dokter anak langsung yang menjelaskan kronologisnya, karena berita di medsos beberbeda versinya,” ujar dr Darul.
RSUD Aceh Singkil memang sedang transisi setelah Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid melakukan mutasi pada 29 Desember 2017, termasuk di dalamnya direktur dan kepala bagian di RSUD.
Kembali dilansir dari Serambinews.com, bayi tersebut meninggal karena mengalami gagal jantung. (*)
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |