Grid.ID - Masyarakat dihebohkan dengan kasus pasutri di Tasikmalaya yang menyuguhkan adegan hubungan intim 'live' kepada anak-anak, mayoritas adalah bocah SD.
Kasus pasutri di Tasikmalaya gelar nobar hubungan intim 'live' untuk anak-anak ini tepatnya terjadi di Kecamatan Kadimaten.
Kasus pasutri di Tasikmalaya yang menggelar pertunjukan hubungan intim 'live' ini pun mengundang rasa prihatin masyarakat.
Sebagaimana diberitakan oleh Tribun Jabar sebelumnya, pasutri asal Tasikmalaya, Jawa Barat, ini akhirnya ditangkap pada Selasa (18/6/2019).
Keduanya adalah ES dan LA, pasutri yang sama-sama berusia 24 tahun.
Aksi ini pertama kali diketahui oleh KPAID Kabupaten Tasikmalaya usai melakukan serangkaian investigasi.
Dan berikut ini adalah sejumlah fakta kasus pasutri di Tasikmalaya yang gelar nobar hubungan intim secara 'live' untuk anak-anak.
1. Penonton adalah anak tetangga
Ternyata bocah SD yang menyaksikan hubungan intim ES dan LA tersebut merupakan anak-anak tetangga di sekitar lingkungan mereka yang rata-rata usianya 12 tahun.
Baca Juga: Liburan ke Kampung Naga Tasikmalaya, Destinasi Terbaik untuk Tenangkan Diri dari Dunia Modern
Sebelum menggelar nobar hubungan intim, ES dan LA dengan sengaja mengumpulkan anak-anak di bawah umur yang ingin menonton.
Informasi mengenai adanya nobar hubungan intim secara 'live' ini pun menggegerkan warga apalagi karena hanya memperbolehkan anak-anak yang menonton.
2. Disaksikan anak sendiri
Bukan cuma anak tetangga, rupanya adegan ranjang yang dilakukan ES dan LA tersebut juga disaksikan oleh anaknya sendiri.
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan kepada Tribun Jabar (18/6/2019) bahwa anak ES dan LA ikut menyaksikan hubungan intim yang dilakukan oleh orangtuanya.
"Termasuk anaknya mereka yang susia dengan anak yang lainnya," ujar Ato Rinanto.
3. ES dan LA berhubungan badan di kamar, penonton menyaksikan dari jendela
Aksi bejat ES dan LA dilakukan di kediaman mereka sendiri, sementara para penonton menyaksikannya dari jendela kamar pelaku.
"Kedua pelaku berhubungan seks di kamar dan ditonton para korban di jendela kamar pelaku.
"Korban anak-anak berjumlah enam orang dan telah dimintai keterangan," ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro kepada Kompas.com (18/6/2019).
4. HTM mulai dari Rp 5.000, bisa juga bayar pakai mie instan dan rokok
Tak gratis, ES dan LA mematok biaya untuk anak-anak yang ingin menonton hubungan intim mereka.
Lewat pengakuan para korban, diketahui bahwa HTM alias 'harga tiket masuk' yang dipatok oleh ES dan LA ini cukup bervariatif.
"Menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang di kisaran Rp 5.000 sampai Rp 10.000, pakai rokok, atau mie instan," kata Ato Rinanto kepada Tribun Jabar.
5. Dugaan adegan ranjang ES dan LA boleh direkam
Baca Juga: Nyaris Jadi Korban, Inilah Kisah Daris Sukandar yang Berhasil Selamat dari Longsor di Tasikmalaya
Sebelumnya muncul dugaan dan isu bahwa ES dan LA memperbolehkan para penonton untuk merekam hubungan intim mereka.
Namun rupanya hal ini segera dibantah oleh Ato Rinanto.
"Mengenai adanya kabar ada yang merekam, itu tidak ada," tandasnya.
Baca Juga: Heboh, Pengemis Tasikmalaya Terciduk Satpol PP, Tak Disangka Petugas Temukan Uang Bergepok-gepok
6. ES dan LA menggelar aksi bejatnya di bulan Ramadhan
Dalam pemberitaan Kompas.com disebutkan bahwa ES dan LA sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
Diketahui, ES dan LA menggelar nobar hubungan intim ini pada sekitar bulan Ramadhan lalu.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Bongkar Dirinya Sanggup Lakukan Hubungan Intim 8 Kali Sehari dengan Mantan Suami
7. Sempat kabur, ES dan LA sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka
Usai heboh karena aksi mereka ketahuan, ES dan LA sempat kabur untuk melarikan diri.
Namun kemarin (18/6/2019), keduanya berhasil diamankan oleh pihak yang berwajib.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Anggap Hubungan Intim Salah Satu Cara Komunikasi Keharmonisan Rumah Tangga
Saat dimintai keterangan, LA yang merupakan istri ES menangis tersedu-sedu bahkan sempat jatuh pingsan.
Pihak Polres Tasikmalaya pun sudah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi dan menetapkan keduanya sebagai tersangka.
8. Motif ekonomi jadi alasan ES dan LA nekat melakukan aksinya
Baca Juga: Blak-blakan Bicara Hubungan Intim di Vlog, Barbie Kumalasari Anggap Edukasi
Menurut informasi dari KPAID Tasikmalaya, motif ES dan LA dalam melakukan aksi nekat ini diduga adalah masalah ekonomi.
Informasi tersebut dihimpun KPAID Tasikmalaya dari keterangan warga.
"Kalau dari informasi warga penyebabnya tetap masalah klasik.
"Suami istri itu melakukan itu karena keterbatasan ekonomi," kata Ato Rinanto.
9. Akibat menonton hubungan intim ES dan LA, seorang korban hampir melakukan pencabulan terhadap balita
Sejumlah bocah laki-laki berusia 12 tahun yang menonton hubungan intim 'live' ES dan LA sempat nyaris berbuat cabul pada seorang balita perempuan di kampungnya.
Baca Juga: Geger! Video Hubungan Intim ABG di Blitar Bocor Saat Lakukan Facebook Live
"Setelah menonton, mereka ingin mempraktikkan adegan ada balita perempuan berusia 4 tahun tetangganya," ujar Ato Rinanto.
Beruntung, mereka tak sampai menyetubuhi balita tersebut. (*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |