Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Sedang heboh terkait kasus pasutri di Tasikmalaya yang pertontonkan hubungan intim mereka sendiri.
Parahnya kasus pasutri di Tasikmalaya ini pertontonkan adegan tak senonoh tersebut untuk anak-anak.
Banyak fakta baru yang terungkap dari kasus pasutri di Tasikmalaya ini.
Dikutip Grid.ID sebelumnya melalui Tribun Jabar, diketahui pasangan suami istri tersebut berinisial ES dan LA.
Pasangan suami istri tersebut ternyata masih berusia 24 tahun.
Setelah ditelusuri lebih lanjut oleh tim penyidik, ternyata banyak fakta baru yang mengejutkan.
Meski masih berusia 24 tahun masing-masing ternyata sudah pernah menikah sebelumnya.
Dikutip dari Tribun Jabar, KPAID Kabupaten Tasikmalaya mengatakan kalau sang pria sudah menikah dua kali dan wanitanya sudah menikah tiga kali.
"Jadi yang suaminya pernah menikah sekali sebelum sama yang sekarang, nah yang istrinya sebelumnya sudah nikah dua kali," tutur Amuh, tetangga pelaku saat di Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut penuturan Ketua RT setempat, Amuh mengatakan keduanya memiliki anak dari pernikahan yang berbeda dari keduanya
"Dari pernikahan itu masing-masing sudah memiliki anak," tambahnya.
KPAID Kabupaten Tasikmalaya juga menemukan kalau pasutri tersebut belum tercatat pernikahannya di KUA.
Meski begitu, ketua RT setempat menyatakan kalau keduanya memang sudah menikah namun secara siri.
Tetangga pelaku kemudian memberikan pengakuan terkait sosok sang pasutri.
Keduanya disebut merupakan buruh tani dan jarang terlihat mengikuti acara keagamaan.
"Kalau suaminya biasa bergaul sama pemuda lainnya, tapi memang jarang kelihatan kalau ada kegiatan di masjid," kata Amuh selaku ketua RT dimana ES dan LA tinggal.
Untuk sosok istrinya sendiri dianggap tak ada yang aneh di kesehariannya.
Bahkan sang ketua RT sampai kaget mengetahui ada kasus tersebut.
Ketua MUI Desa Kadipaten, Kholis juga menyayangkan peristiwa itu terjadi di wilayahnya sendiri.
Kholis prihatin dengan adanya kejadian tersebut.
Dirinya berharap para anak-anak yang menjadi korban bisa mendapatkan pendampingan trauma healing.
"Psikis anak-anak harus dipuluhkan agar akhlak mereka tidak ikut-ikutan rusak," katanya.
Dikutip dari Kompas.com, ES dan LA menggelar aksi bejatnya di sekitaran bulan Ramadhan lalu.
Pasutri itu mempertontonkan adegan tak senonoh tersebut ke anak tetangga sendiri.
Bahkan disebut-sebut anaknya sendiri juga ikut menonton.
Para anak-anak dimintai uang tiket sebanya 5000 rupiah untuk menonton adegan tersebut.
Kini pasutri tersebut sudah ditangkap pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga: Pernah Ikut Gadis Sampul, Lihat Tampilan Jadul Menantu SBY Annisa Pohan Saat Berusia 15 Tahun
(*)
Amanda Manopo Punya Pantangan dalam Pertemanan, Dilarang Saling Memberikan Hadiah Ini
Source | : | Kompas.com,Grid.id,Tribun Jabar |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |