Pipit mengungkapkan puluhan orang yang terpanggang bukan hanya pekerja, melainkan juga anak-anak.
Pipit dan ketiga kawannya berhasil selamat, karena keluar dari pabrik untuk makan siang.
"Jam istirahat anaknya, kan, datang," ucap Pipit singkat.
Pipit tak bisa menjelaskan rinci kejadian kebakaran ini.
"Aduh, blank ini aku, Bang," sambungnya.
Beberapa saat setelah Pipit meninggalkan pabrik, terdengar suara ledakan dari arah pabrik mancis.
Api langsung berkobar hebat dan membumbung tinggi di atas atap pabrik.
"Kawanku, kawanku, semua habis. Mana semua kawanku itu di dalam. Semua kawanku habis," katanya dengan derai air mata yang tak kuasa dibendungnya.
"Aku pikir tiga kawan ini, yang tiga ini masih di dalam, semua habis kawanku. Cuma berempat kami yang selamat."
Source | : | Tribunnews.com,regional.kompas.com |
Penulis | : | Asri Sulistyowati |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |