Grid.ID - Indonesia sebagai negara tropis memiliki banyak buah yang pas dimakan saat cuaca panas, salah satunya semangka.
Buat kamu yang suka makan buah tropis yang kaya akan air ini, mulai sekarang harus memahami tips memilih buah semangka yang tepat.
Sebab ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan semangka yang kamu makan ternyata kurang layak untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Tega! Bocah 9 Tahun Ini Dikurung Dalam Kandang Ayam Oleh Orangtuanya Sejak Bayi
Semangka memang sarat nutrisi sehat, antioksidan, vitamin dan memberi banyak manfaat kesehatan.
Semangka membuat kita tetap terhidrasi, membersihkan tubuh kita dari semua racun berbahaya bagi tubuh.
Sayangnya, kebanyakan orang membuang bijinya, padahal baik untuk kesehatan dan dapat mencegah juga mengobati kanker, serta berbagai penyakit dengan kondisi yang berbeda.
Biji semangka bisa membantu mengobati hipertensi, aterosklerosis dan lainnya.
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Korek Api di Binjai, Puluhan Tewas dan Empat Orang Selamat
Tapi inilah yang penting untuk diperhatikan dan jangan mengonsumsinya.
Saat membukanya dan melihat lubang besar di dalamnya, kamu harus segera membuangnya.
Dikutip dari healthylifetricks.com menurut para ahli, itu adalah indikator yang jelas semangka tidak diproduksi secara alami dan dibuat secara sintetis.
Penggunaan pupuk dalam dosis tinggi saat perawatan tanamannya membuat buah di rangsang untuk membesar dalam waktu singkat.
Semakin banyak penggunaan pupuknya, akan semakin besar retakan atau rongganya.
Baca Juga: Konflik Kian Memanas, Atalarik Syach Tak Ingin Pisah dari Tsania Marwa
Hal ini terjadi karena pembentukan gas dalam buah yang memerlukan ruang.
Para ahli memperingatkan jika kamu mengkonsumsinya, tumor dan beberapa masalah neurologis yang sulit diobati akan kamu derita.
Jadi, setelah tahu tentang hal ini, hati-hati saat membeli semangka lagi, dan ingat kesehatan nomer satu! (*)
Artikel ini Pernah Tayang di Intisari Online dengan judul "Anda Penikmat Semangka? Segera Buang Jika Menemukan Ini!"
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |