Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Penyakit kista bisa sangat berbahaya jika didiamkan begitu saja.
Kista adalah tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan.
Kista ini biasanya berisi cairan kental, tetapi ada juga yang berisi nanah atau udara.
Baca Juga: Bukan Karena Musiknya, Boy William Ungkap Alasannya Tertarik dengan K-Pop
Kista bisa tumbuh dimana saja, seperti kulit tulang atau bahkan otot.
Bentuknyapun bisa menyerupai organ tubuh yaitu otak, ginjal atau ovarium.
Jika sudah mengenali gejala kista, coba lakukan pencegahan sejak dini sebelum nantinya ukuran kista tersebut semakin besar.
Baca Juga: Waspada! Deteksi Gejala Kista dan Ketahui Penyebab Munculnya
Cara Mencegah Kista
Hamil bisa mencegah tumbuhnya kista, karena saat hamil tidak terjadi ovulasi.
Ada juga penelitian yang menyebutkan, bahwa pil KB bisa membantu menekan risiko kista karena alasan yang sama dengan kehamilan, yaitu pil KB membuat seorang wanita tidak mengalami ovulasi.
Perbanyak makan makanan nabati, yaitu sayur dan buah segar serta menjaga kebersihan area intim juga dianjurkan sebagai tindakan pencegahan.
Beberapa kasus penyakit yang berhubungan dengan area kewanitaan disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang memicu pertumbuhan sel secara tidak normal.
Baca Juga: Jauh dari Kata Romantis! Teuku Wisnu Justru Disebut Jahil Saat Melamar Shireen Sungkar
Dari Kista Mungkinkah Menjadi Kanker?
Mungkin saja tapi risikonya kecil.
Kista bisa berkembang menjadi kanker ovarium dan risikonya akan bertambah sejalan dengan usia, jelas Dr. Minkin.
Setengah dari wanita berusia di atas 63 tahun di Amerika Serikat didiagnosa kanker ovarium, menurut American Cancer Society.
Kanker ovarium adalah penyebab kematian kelima pada wanita.
Untuk menentukan apakah kista Anda berupa tumor yang berpotensi menjadi kanker atau bukan, dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasound.
Alat ultrasound dapat mendeteksi apakah kista Anda berisi cairan (kista fungsional yang biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri) atau berupa jaringan padat alias tumor.
(*)
Source | : | www.health.com |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |