Grid.id - Bobolnya aplikasi WhatsApp oleh perusahaan software asal Israel, NSO, makin membuktikan kecanggihan mereka dalam menyusup untuk mencuri data.
Cukup dengan miss called alias panggilan yang tak dijawab, sudah cukup untuk masuk ke dalam sebuah smartphone dan mengobok-obok isinya.
Biang keroknya memang seperti diduga banyak orang, yaitu NSO dari Israel.
Beberapa waktu lalu terjadi saling tuduh di berbagai negara di dunia yang 'panas' akibat terbunuhnya Jamal Khashoggi di Kedutaan Besar Arab Saudi di Turki.
Jamal Khashoggi sendiri adalah warga negara Saudi dan bekerja sebagai wartawan untuk The Washington Post, Amerika Serikat.
Ternyata ada teknologi Israel yang berperan melacak posisi Jamal Khashoggi selama ini, yang bentuknya berupa aplikasi spyware alias aplikasi mata-mata yang canggih.
Spyware itu biasa dikenal di kalangan intelijen sebagai Pegasus, dan dibuat oleh NSO Group.
Dilansir dari Vice Motherboard, sebuah sumber mengatakan berhasil melihat dari dekat cara kerja spyware pengintai asal Israel itu.
Baca Juga: Cie Ketahuan! Begini Cara Mengetahui Siapa Saja yang Melihat Profil Instagram Kita
Informasi ini ditegaskan Vice Motherboard bahwa sang sumber memiliki pengetahuan langsung dan terbaru dari perusahaan.
Meskipun ada sederet pelanggan yang sangat kontroversial, perusahaan asal Israel ini nampaknya sangat populer di seluruh dunia.
Saat itu seorang pengusaha Israel sedang rapat dengan penyedia spyware NSO itu.
Perwakilan NSO bertanya apakah mereka boleh mendemonstrasikan perangkat lunak mata-mata mereka yang kuat dan mahal, yang dikenal sebagai Pegasus, di telepon si pengusaha itu sendiri.
Halaman berikutnya, begitu mudahnya spyware Israel mengintip isi smartphone >>
Penulis | : | None |
Editor | : | Wahyu Subyanto |