Grid.ID - Salah satu tanaman paling beracun di dunia yang mirip rambutan memiliki efek 6 ribu kali lebih mematikan dari sianida.
Buah yang mirip rambutan itu bernama Ricinus communis, 6 ribu kali lebih mematikan dari sianida dan menjadi tanaman paling beracun di dunia.
Meskipun 6 ribu kali lebih mematikan dari sianida, buah yang mirip rambutan dan menjadi tanaman paling beracun di dunia ini kerap ditemukan di sekitar rumah.
Baca Juga: 5 Tanaman Paling Beracun dan Mematikan di Dunia, 2 di Antaranya Ada di Indonesia!
Pasalnya, tanaman yang berbuah seperti rambutan ini tampak sangat cantik, sehingga kerap dijadikan sebagai tanaman hias di sekitar rumah.
Selain itu, tak banyak yang tahu tentang betapa bahaya racun pada tanaman yang bernama Ricinus Communis ini.
Seperti yang pernah diwartakan Grid.ID sebelumnya, di Indonesia, Ricinus Communis memiliki istilah lain dengan sebutan yang berbeda-beda.
Baca Juga: Indah Tapi Mematikan, Inilah 5 Tanaman Paling Beracun di Dunia, Waspada
Sebagian besar warga Indonesia mengenal tanaman yang mirip rambutan ini dengan nama biji jarak.
Sedang di Jawa Barat tanaman ini juga disebut dengan Kaliki, di Sumatera dikenal dengan nama Dulang atau Gloah, sedangkan di Madura denga sebutan Kaleke.
Namun, Ricinus Communis ternyata menjadi tanaman paling berbahaya di dunia.
Seperti yang Grid.ID lansir dari laman curiosity.com, Ricinus Communis dikenal sebagai tanaman paling beracun di dunia.
Hal ini lantaran tanaman yang disebut sebagai "Palm of Christ" ini memiliki biji beracun.
Biji beracun tanaman Ricinus Communis bahkan 6000 kali lebih mematikan dari sianida.
Baca Juga: Munculnya Suami Mirna Seakan Mengingatkan Campuran Kopi dan Sianida Jadi Minuman yang Mematikan
Tak hanya itu, biji tanaman tersebut juga 12 ribu kali lebih berbahaya dari racun ular berbisa.
Tanaman Ricinus Communis bahkan masuk Guinness Book of World Records edisi 2007 sebagai tanaman paling beracun di dunia.
Oleh karena itu, sebiji tanaman ini bisa sangat berbahaya dan mematikan.
Menurut instruktur botani di Palomar Junior College, Wayne Armstrong dalam artikel 1982 di Makalah Lingkungan Southwest pernah memuat bahwa biji jarak merupakan tanaman paling mematikan di bumi.
Sedangkanmenurut Gizmodo, menelan 4-8 biji jarak dapat menyebabkan sensasi terbakar di dalam mulut dan tenggorokan, serta sakit perut yang ekstream.
Bahkan dalam 36 jam, bisa menyebabkan diare berdarah dan pada 3-5 hari racun tersebut tidak dapat disembuhkan sehingga bisa menyebabkan kematian.
Badan Kesehatan Amerika menyarankan agar tidak sekali-kali mendekati tanaman ini.
"Karena tak ada obat penawar racun untuk ricin, faktor yang paling penting adalah menghindari paparan racunya."
Sebagai informasi, dosis bubuk risin seukuran beberapa butir garam meja bisa membuat rorang dewasa meninggal.
Baca Juga: Lama Tak Terlihat Setelah Mualaf, Intip Tampilan Terbaru Bella Saphira Saat Ulang Tahun Jakarta
Hal ini pernah terjadi pada kasus pembunuhan seorang diplomat Bulgaria tahun 1978 dengan cara ditusuk dengan ujung payung yang berisi risin, sehingga meninggal.
Meski sangat berbahaya, minyak biji jarak dapat digunakan untuk mengolah berbagai produk seperti cat, pernis, pelumas untuk mesin jet, nilon, dan sebagainya.
Bahkan, saat ini sedang dilakukan penelitian untuk mencari khasiat dari biji jarak sebagai pengobatan kanker dan AIDS.
Pasalnya, beberapa orang Mesir Kuno, Romawi, dan Yunani telah memanfaatkannya untuk pengobatan.
Salah satu alasan tanaman beacun ini masih dimanfaatkan karena dapat didetoksifikasi dengan cara perawatan panas untuk menghilangkan racun-racun yang berbahaya. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | curiosity.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |