Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Sering mengalami gangguan tidur, sulit tidur misalnya?
Gangguan tidur atau sulit tidur dikenal juga dengan sebutan insomnia.
Insomnia biasanya diikuti oleh kantuk di siang hari, energi rendah, mudah marah, dan suasana hati yang tidak stabil.
Baca Juga: Sukses Jadi Aktor Terkenal, Rano Karno Ceritakan Mimpi Tak Biasanya Kala Masih Sekolah
Namun, perlu diketahui bahwa diagnosis insomnia sendiri tidak dapat diberikan begitu saja tanpa pemeriksaan oleh ahli kesehatan, seperti dokter, psikolog, atau psikiater.
Kemunculan insomnia dapat mengganggu fungsi harian orang yang mengalaminya, karena jumlah waktu tidur yang tidak efektif akan berakibat pada penurunan konsentrasi dan energi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Insomnia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari alasan yang terkait dengan kondisi fisik atau fisiologis, hingga alasan psikologis.
Baca Juga: Irish Bella Hamil, Ammar Zoni Kegirangan Lihat Wajah Anaknya dari USG 4D, Hidungnya Mancung!
Alasan yang terkait dengan kondisi fisik ini bisa jadi sangat sederhana seperti keadaan ruang tidur yang kurang nyaman, suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, atau kebisingan.
Contoh lain misalnya disebabkan oleh adanya perubahan shift kerja hingga mengharuskan seseorang terjaga sepanjang malam, atau misalnya perubahan zona waktu setelah menempuh perjalanan lintas negara atau lintas benua (jet lag).
Kondisi-kondisi yang memaksa perubahan dalam rutinitas tidur seperti ini dapat mengganggu ritme tidur seseorang hingga menyebabkan munculnya insomnia.
Sementara itu, faktor psikologis penyebab insomnia dapat berupa adanya beban pikiran yang menumpuk, tekanan dalam pekerjaan, dan alasan-alasan lain yang membebani kondisi psikologis seseorang hingga membuatnya sulit tidur.
Dalam level yang akut dan kronis, insomnia biasanya perlu ditangani secara intensif dengan terapi atau pengobatan dari ahli kesehatan dengan terapi psikologis oleh psikolog.
Namun, di luar penanganan ahli tersebut, ada pula cara-cara sederhana mengatasi insomnia yang dapat coba dipraktekkan secara mandiri, terkait dengan memperbaiki kebiasaan dan gaya hidup sehari-hari.
Langkah pertama bisa dimulai dengan memastikan bahwa kondisi ruang tidur telah dibuat senyaman mungkin dari sisi temperatur, pencahayaan (dibuat redup atau gelap), kesunyian, dan kebersihan.
Memasang aromaterapi juga dapat menjadi ide untuk menciptakan ruang tidur yang lebih nyaman, namun perlu diperhatikan bahwa aromaterapi yang dipilih aman untuk pernapasan.
Selain menyiapkan ruang tidur yang nyaman, kebiasaan sehari-hari juga perlu diperhatikan dan dimodifikasi menjadi lebih sehat.
Baca Juga: Doyan Belanja? Hati-hati Tanda Gangguan Mental
Misalnya, makanan dan minuman yang mengandung kafein (seperti kopi, teh, soda, minuman energi (energy drink), dan coklat perlu dikurangi dan tidak boleh dikonsumsi sama sekali sejak sore hari.
Kalaupun memang tidak bisa dihindari, konsumsi kafein perlu dikendalikan untuk hanya dikonsumsi di pagi atau siang hari saja.
Insomnia juga dapat coba diatasi dengan membiasakan latihan relaksasi atau yoga atau meditasi secara rutin.
Latihan-latihan tersebut dapat membantu mendatangkan efek rileks pada tubuh, pikiran, dan perasaan, hingga membuat tidur lebih teratur.
Selain itu, mempelajari teknik menyelesaikan masalah juga dapat menjadi cara tidak langsung untuk mengatasi insomnia, terutama jika insomnia yang muncul utamanya disebabkan oleh tekanan akibat masalah yang sedang dialami.
Jika dibutuhkan, saran dari orang terdekat yang dipercaya dapat juga mendukung upaya menyelesaikan masalah tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |