Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Seorang remaja asal Maryland, Amerika Serikat bernama Michael Platt memiliki kegemaran dalam hal membuat kue.
Remaja berusia 13 tahun itu membuka sebuah toko roti tak lama setelah memutuskan berhenti sekolah.
Melansir laman People, Michael Platt putus dari sekolah karena didiagnosis menderita epilepsi.
Baca Juga: Punya Harga Fantastis, Tumbuhan Seribu Manfaat Ini Bisa Sembuhkan Kanker dan Epilepsi
Saat masuk di kelas enam, Michael mulai sering menderita kejang-kejang yang cukup parah.
Oleh sebab itu akhirnya sang ibu, Danita Platt, memutuskan agar putranya itu menjalani home schooling atau bersekolah di rumah.
"Itu jadi waktu yang sangat, sangat sulit. Dia harus menghentikan semua yang dia sukai: senam, memanjat pohon, dan menyelam," kata Danita seperti dikutip Grid.ID dari Washington Post.
Baca Juga: Karena Terserang Epilepsi, Wanita Paruh Baya Dimakan Hidup-hidup Oleh Babi Peliharaannya
"Pada saat itulah dia seperti melemparkan dirinya ke dalam dunia memanggang kue," lanjutnya.
Dua tahun lalu, tepatnya pada 2017, Michael mendirikan Michaels Desserts.
Toko roti itu bahkan menyumbangkan beberapa makanan untuk para tunawisma dari penghasilan yang didapat pada setiap kue atau cupcake yang terjual.
Baca Juga: Begini Cara Epilepsi Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil, Cari Tahu yuk!
"Saya selalu ingin memiliki tujuan untuk apa yang saya lakukan," kata Michael.
"Ini semua tentang membantu orang lain. Tidak hanya memiliki tujuan untuk diri sendiri, tetapi berpikir tentang, 'Bagaimana hal ini menyentuh hal-hal lain?" lanjutnya.
Dalam kurun waktu sebulan, Michaels Dessert menjual sekitar 75 cupcakes.
Baca Juga: Belum Banyak Diketahui Orang Tua, Ternyata Ini 6 Penyebab Epilepsi pada Bayi
Dengan penghasilan yang didapat, Michael dapat menyiapkan lebih dari 100 hadiah untuk dibagikan.
Dia juga mengirimnya dua kali dalam sebulan di beberapa lokasi termasuk perumahan sementara, tempat penampungan untuk KDRT, dan McPherson Square di Washington DC.
Awal bulan Juni ini, Michael membagikan beberapa cupcake di alun-alun dan bertemu banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat.
Baca Juga: Menderita Epilepsi, Seorang Bayi Mungil
"Ada seorang pria duduk di taman. Dia memakai seperti jas dan dasi. Kami memberinya cupcake dan dia berkata bahwa dia belum makan tiga hari," kenang Michael.
"Kami belajar bahwa kelaparan kadang tidak benar-benar tampak seperti apa yang terlihat," imbuhnya.
Baca Juga: Epilepsi Sopir Kambuh, Avanza Ini Menghajar 5 Sepeda Motor Hingga Berantakan
Kabarnya, Michael juga bekerja sama dengan No Kid Hungry, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mengakhiri kelaparan anak di Amerika.
(*)
Source | : | Washington Post,people |
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Deshinta Nindya A |