Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Seorang pria telah ditangkap di Siprus, negara pulau di Laut Tengah.
Yang mengejutkan, ia ternyata ditangkap sebagai pemimpin jaringan perdagangan organ tubuh manusia yang beroperasi secara global.
Dilansir Grid.ID dari South China Morning Post, pria bernama Moshe Harel diduga mengorganisir puluhan transplantasi ginjal ilegal di klinik Medicus di ibukota Kosovo, Pristina, pada 2008 silam.
( BACA JUGA: Ting Ting Bilang Begini Soal Uang Transfer Rp 52 Juta )
"Tersangka yang inisialnya adalah MH ditangkap beberapa hari yang lalu di Siprus, menyusul surat perintah penangkapan internasional" juru bicara kepolisian Kosovo Baki Kelani.
Pernyataan tersebut disampaikan dari Pristina, Kosovo pada hari Sabtu, 6/1/2018.
Harel telah diburu oleh pemerintah selama hampir satu dekade.
Ia diburu karena diduga telah mengeksploitasi korban.
( BACA JUGA: Inilah 5 Fakta Pelaku Video Porno Anak SD, Salah Dua Pelakunya Adalah Orang Tua Korban )
Korban sering direkrut dari daerah-daerah miskin di Eropa Timur dan Asia Tengah.
Harel menjanjikan 15.000 Euro (setara dengan 241 Juta Rupiah) untuk organ mereka.
Penerima organ tersebut terutama berasal dari Israel.
Para calon penerima organ akan membayar sampai 100.000 Euro (setara dengan 1,6 milyar Rupiah) untuk transplantasi tersebut.
( BACA JUGA: Padu Padan Pink dan Hijau Lagi Hits Banget nih, Yuk Intip Inspirasinya, Adem Banget! )
Jaringan perdagangan organ tubuh ilegal ini terungkap pada tahun 2008.
Hal ini terungkap setelah seorang pria Turki ambruk di bandara Pristina, Kosovo setelah ginjalnya diambil.
Polisi menggerebek klinik Medicus, yang ditutup setelah skandal tersebut.
Pada tahun 2013, sebuah pengadilan yang dipimpin Uni Eropa di Kosovo memvonis 5 dokter Kosovo.
( BACA JUGA: Inilah 4 Pasangan Zodiak yang Diramalkan Akan Menjadi Pasangan Sempurna, Kamu Termasuk Nggak nih? )
Kelima dokter tersebut divonis hingga 8 tahun penjara karena melakukan perdagangan organ di negara tersebut.
Pendonor yang organ tubuhnya dipindahkan secara tidak sah, ditinggalkan tanpa perawatan medis yang tepat.
"Pendonor bahkan diperlakukan seperti limbah," kata jaksa pada saat persidangan.
Mahkamah Agung Kosovo membatalkan putusannya pada tahun 2016.
( BACA JUGA: Resmi Diluncurkan, Nokia 6 Beri Kejutan dengan Langsung Gunakan Andorid 8.0 Oreo loh )
Mahkamah Agung memerintahkan sebuah pengadilan baru, yang sedang berlangsung.
Dalam surat dakwaan yang baru, menunjuk Harel sebagai dalang jaringan trafiking tersebut.
Sementara itu, dokter asal Turki, Yusuf Ercin Sonmez dicurigai melakukan transplantasi di klinik tersebut.
Yusuf masih dalam pelarian.
( BACA JUGA: Tak Berperasaan, Balita 2 Tahun Dipukuli Secara Brutal Oleh Babysitter di Dalam Lift )
Atas tindakan mengerikan yang dilakukan Yusuf, ia bahkan dijuluki oleh media Kosovo sebagai "Frankenstein Turki". (*)
Source | : | south china morning post |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |