Sebuah Penelitian Baru Temukan Wanita Usia 30 Tahun ke Atas Akan Melahirkan Anak yang Lebih Cerdas, Ini Alasannya

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Grid.ID - Sebagian besar wanita millenial saat ini lebih mengutamakan karir daripada menikah.

Tak heran jika wanita zaman now menikah di usia yang terbilang cukup tua.

Namun mereka lebih senang menyebutnya dengan istilah usia matang atau dewasa.

Selama ini, usia perempuan untuk menikah cenderung dibatasi.

(BACA: Jarang Disadari, Inilah 4 Barang Penting Untuk Dibawa ke Rumah Sakit Ketika Melahirkan)

Berbeda dengan laki-laki yang tak terbatas usia untuk menikah.

Menurut pandangan orang pada umumnya, usia ideal perempuan untuk menikah antara usia 24 sampai 25 tahun.

Jika lebih dari itu, maka sudah dikatakan terlambat untuk menikah.

Apalagi jika sampai di atas 30 tahun.

(BACA: Lakukan 3 Hal Ini Untuk Hindarkan Flu Dari Si Kecil)

Usia pernikahan seringkali dihubungkan dengan kehamilan dan melahirkan.

Jika kamu menikah di usia yang terlalu tua, dikhawatirkan kehamilan itu akan sangat berisiko.

Benarkah demikian?

Bertentangan dengan hal itu, baru-baru ini seorang peneliti dari London School Economic telah menemukan satu hal baru yang cukup mengejutkan.

Dilansir Grid.ID dari laman popsugar.com, sebuah data penelitian menunjukkan bahwa wanita yang lebih tua (khususnya usia 30an) memiliki kemungkinan lebih besar untuk melahirkan anak-anak yang cerdas.

(BACA: Sering Dipercaya Banyak Orang, Ternyata Faktor Penyebab Pertumbuhan Tinggi Badan Anak Ini Hanya Mitos loh)

Data ini diambil dari Millenium Cohort Study.

Para peneliti mengamati 18.000 anak-anak di Inggris dan usia kehamilan ibunya.

Dan hasilnyapun cukup mengejutkan.

Anak-anak yang lahir dari wanita berusia di atas 30an ternyata memiliki kemampuan membaca, berpikir dan mengingat yang lebih baik jika dibandingkan dengan anak-anak yang lahir dari wanita usia 20an.

Alasan yang mendukung penemuan ini kemungkinan terletak pada kenyataan yang menunjukkan bahwa wanita yang menunda kehamilan biasanya lebih memilih untuk berkarir dan menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu.

Sehingga saat mereka memutuskan untuk menikah dan hamil, maka perhatiannya pun akan lebih banyak tercurahkan untuk calon buah hatinya. (*)

PROMOTED CONTENT