Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Di dunia ini tidak ada orang tua yang ingin melihat anaknya meninggal dunia.
Tapi seorang ibu asal Amerika Serikat terpaksa harus menguburkan jenazah putranya yang tewas terbunuh.
Saat ibu itu bertemu dengan seorang pria yang terlibat dalam pembunuhan anaknya, bukannya marah, ia justru mengatakan hal yang menyentuh hati.
Dilansir Grid.ID dari Cincinnati.com, wanita bernama Rukiye Abdul-Mutakallim berbicara langsung dengan pria yang mengaku bersalah karena ikut dalam pembunuhan anaknya.
( BACA JUGA: Puluhan Keluarga Korban Pembunuhan Mengamuk di Persidangan, Pelaku: Dia Tikam Saya Lebih Dulu! )
Pria itu deikethui bernama Javon Coulter.
Suliman Ahmed, merupakan anggota Angkatan Laut Amerika Serikat.
Ia adalah putra dari Rukiye.
Ia meninggal karena tertembak saat dalam perjalanan pulang ke rumah.
( BACA JUGA: Astaga, Ternyata Tersangka di Video Viral Bocah Bandung itu Sedang Hamil, Begini Penjelasan Polisi )
3 orang pemuda menembaknya, lalu mencuri uang dan makanan yang telah ia beli untuk dirinya dan sang istri.
Ketiga tersangka meninggalkan tubuh Suliman di jalan, di selokan.
Saat Rukiye berhadapan langsung dengan salah tersangka pembunuh anaknya dia memeluknya.
Tersangka yang ia peluk itu masih berusia 14 tahun ketika kejadian.
( BACA JUGA: Tubuhnya Bertambah Tinggi 9cm di Luar Angkasa, Astronot Ini Takut Tak Bisa Pulang ke Bumi )
Kini usianya masih di bawah umur (16 tahun) saat di pengadilan.
Tak hanya itu, Rukiye bahkan juga memeluk ibu dari Javon.
Dilansir Grid.ID dari akun YouTube Muslim Daily, dalam pengadilan, Rukiye mengatakan hal yang sangat menyentuh hati pada Javon didepan hakim dan juri.
Sambil memegangi foto anaknya yang telah meninggal, Rukiye menyampaikan kata-kata pengampunanya pada pria tersebut.
( BACA JUGA: Sudah Memasuki Usia Kepala Lima, Cantiknya Salma Hayek dengan Gaya Makeupnya Kala Hadiri Acara Penghargaan )
Berikut kutipan kalimat yang dikatakan Rukiye.
"Aku tidak membencimu.
Aku tidak bisa membencimu.
Ini bukan jalan kami.
Menunjukkan rahmah, rahmat itu jalan kita.
( BACA JUGA: Kisah Pembunuh Terkenal Dunia, Hingga Kini Tidak Pernah Diketahui Identitas Aslinya )
Dan kamu masih kanak-kanak.
Kematiannya sudah ditakdirkan.
Mungkin tujuannya adalah menyelamatkan hidupmu.
Karena kamu tidak akan dibunuh oleh masyarakat ini.
( BACA JUGA: 4 Power Bank Ini Cocok Banget Buat Kamu yang Nggak Mau Kehabisan Baterai Ponsel Saat Travelling )
Keluarga saya sangat ingin menjadi bagian dari keluargamu.
Memandang cara hidup yang lebih baik.
Sehingga hal ini tidak terulang kembali.
Karena aku akan selalu menjadi bagian dari hidupmu.
( BACA JUGA: Duh, Padahal Udah Dandan Cantik Begini, Tapi Mulan Jameelah Kok Masih Kena Nyinyir Sih? )
Setiap kehidupan yang kamu jalani bukan hanya satu kehidupan.
Itu semua yang terhubung dengan kehidupan.
Apa yang kami inginkan untuk mereka bukanlah balas dendam, balas dendam tidak menyelesaikan apa-apa.
Itu tidak akan mengembalikan anakku," ujar Rukiye.
( BACA JUGA: Resep Kilat Spaghetti Brokoli, Nggak Cuman Sehat, tapi Juga Lezat! )
Setelah menyampaikan kata-kata menyentuh hati tersebut Rukiye terlihat menyalami seluruh keluarga Javon yang hadir di persidangan.
Dalam persidangan, terdengar Javon berkata, "Nyonya Abdul, saya ingin berkata saya mohon maaf".
Dalam sebuah sesi wawancara, Rukiye berkata bahwa "kamu hanya bisa menolong mereka ketika kamu memafkan tulus dari hatimu".
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Cincinnati.com |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |