Grid.ID - Dalam sehari, waktu yang kita habiskan untuk mengkonsumsi media mungkin lebih dari 3 jam. Mulai dari mengakses media sosial, chat messanger App untuk mengatur jadwal kerja, hingga membaca berita politik yang bisa bikin kepala pening.
Hal-hal itu bisa membuat pikiran kita menjadi lelah dan stres. Itu sebabnya banyak orang tertarik melahirkan pikiran sehat, daripada menyehatkan diri secara fisik, agar hidup kita lebih tenang dan bahagia.
Studi yang dilakukan Bidvine kepada lebih dari 1.500 warga Inggris, sepertiganya menyatakan ingin memperbaiki kesehatan mental mereka di 2018 ini. Hanya seperlimanya yang mengungkapkan lebih ingin menurunkan berat badan di 2018.
Melahirkan pikiran sehat bisa jadi satu resolusi tahun baru yang kita wujudkan. Walau sudah masuk minggu kedua di tahun 2018, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk belajar mengistirahatkan pikiran dan memiliki kondisi mental yang sehat. Coba ikuti langkah-langkah sederhana berikut:
1. Tidur cukup
Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi adanya wabah kekurangan tidur yang dialami sedikitnya dua pertiga orang dewasa di negara berkembang. Orang modern rata-rata tidur kurang dari 8 jam setiap malam, kurang dari rekomendasi para ahli.
Kurang tidur bisa membawa gangguan mood jangka panjang, seperti gelisah dan depresi. Puncaknya, bisa berdampak pada kesehatan fisik.
Pakar Neurologi, Profesor Matthew Walker dalam buku "Why We Sleep" menjelaskan bahwa banyak orang tidak menyadari kalau gangguan fisik yang dialami sebenarnya gara-gara kurang tidur.
2. Jangan terlalu banyak khawatir
Jangan terlalu banyak mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi. Dalam buku "The Worry Cure" yang ditulis oleh Dr Robert L. Leahy, diungkapkan bahwa 85 persen hal yang kita khawatirkan, justru tak pernah benar-benar terjadi. Padahal, stres kronis terkait dengan depresi berat.
Lalu bagaimana menghilangkannya? Terapi dengan psikolog bisa menjadi pilihan, hanya saja biayanya mahal. Pada intinya, coba lah untuk melatih pikitan dan berpikir bahwa menjalani kehidupan tidak seberat kekhawatiran kita selama ini.
3. Berhenti diet
Obsesi pada berat badan merupakan salah satu sumber ketidakbahagiaan. Situs berita Qz memberitakan bahwa mereka yang mengapresiasi tubuh mereka dan mengabaikan bentuk tubuh cenderung memiliki kesehatan mental lebih baik, lebih aktif secara seksual (lebih banyak mengalami orgasme) dan memiliki hubungan romantis yang lebih bahagia.
Jika memang serius ingin menurunkan berat badan, maka lakukan lah diet seimbang dan olahraga rutin, daripada memaksa melakukan diet ketat dan tak berlangsung jangka panjang. Targetnya bukan memiliki tubuh yang langsing, tapi sehat.
4. Perdalam hobi
Intinya, carilah hal-hal yang seru dan bisa membuat bahagia, sehingga bisa berdampak pada mood. Misalnya membaca, atau bergabung dengan komunitas hobi. Menulis soal pengalaman traumatis juga bisa membantu penyembuhan emosional. Sedangkan kegiatan berbau seni, bisa membantu menghilangkan penat dari pekerjaan sehari-hari, mengurangi emosi negatif serta kecemasan.
5. Batasi penggunaan teknologi
Pakar kesehatan mental dan teknologi meyakini bahwa informasi yang tersebar di media sosial seperti Twitter bisa menjadi mengerikan jika tidak dipilah secara baik. Sedangkan Instagram bisa memberi dampak buruk pada kebiasaan tidur, persepsi bentuk tubuh, takut ketinggalan tren, bullying, serta menimbulkan perasaan cemas, depresi dan kesepian.
Meski begitu, ada juga beberapa dampak baik dari teknologi. Terlebih jika kita tinggal di daerah terpencil dan bergantung pada teknologi untuk kerja dan kehidupan sosial.
Agar lebih bijak dalam penggunaan teknologi, kita bisa mengatur waktunya. Misalnya tidak mengintip ponsel saat jam makan atau sejam sebelum tidur, mematikan notifikasi, hingga membuat rencana liburan tanpa ponsel. (*Kompas.com/Nabilla Tashandra)
(Baca: Menurut Penelitian, Orang Gendut Lebih Bahagia Daripada Orang Kurus)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Batasi Ponsel Hingga Stop Diet, Ini Langkah untuk Miliki Pikiran Sehat
Tak Masalah Dijodoh-jodohkan dengan Ayu Ting Ting, Andre Taulany: Justru Saya Manfaatkan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rich |
Editor | : | Rich |