Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Pemerintah Hong Kong telah berjanji untuk memperkuat langkah-langkah untuk mencegah terulangnya tragedi penganiayaan anak setelah kematian seorang gadis berusia lima tahun selama akhir pekan.
Komunikasi dan kolaborasi akan ditingkatkan di kalangan sekolah, organisasi non-pemerintah dan Departemen Kesejahteraan Sosial, kata Sekretaris Hukum Perburuhan dan Kesejahteraan Chi-kwong pada hari Senin.
Pihak berwenang juga akan melihat apakah sumber daya yang memadai dialokasikan untuk menangani kasus semacam itu, serta dukungan terkait yang diberikan kepada guru dan pekerja sosial sekolah.
Itu merupakan tindak lanjut dari kasus tragis yang dialami oleh seorang gadis berusia 5 tahun.
Gadis tak berdosa ini harus menerima siksaan bertubi-tubi dari orangtuanya.
Hal itu dilakukan oleh pasangan Chan Hoi-ping (26) dan ibu tirinya Wong Hei-tung (27).
Sehari sebelum putrinya meninggal, Chan telah menyiksanya.
Putrinya dipukuli, dia juga dilempar ke langit-langit rumah hingga kepalanya terbentur.
Chan dan istrinya itu juga mengaku menelantarkan putrinya.
Dia membiarkan putrinya tidur di lantai tanpa alas atau selimut.
Putrinya itu meninggal pada Sabtu, (6/1/2018).
Sebelumnya gadis itu sempat dilarikan ke rumah sakit.
(BACA: Netizen China Marah Besar Akibat Video Penyiksaan Panda oleh Petugas)
Polisi telah mereklasifikasi kasus terbaru ini sebagai pembunuhan dan penganiayaan atau pengabaian setelah gadis itu ditemukan dengan beberapa cedera tubuh dan diduga telah dilecehkan dan kekurangan gizi parah.
Anak tersebut dibawa ke Rumah Sakit Tuen Mun, di mana dia dinyatakan meninggal pada hari Sabtu siang.
Ayah korban dan ibu tiri telah didakwa melakukan pembunuhan dan akan dihadirkan di Pengadilan Tuen Mun pada hari Selasa.
(*)
Masyaallah! Presiden Prabowo Beri Hadiah Rp 100 Juta untuk Mbah Guru yang Viral Ngajar Matematika Lewat Tiktok, Netizen Ikut Girang
Source | : | asiaone.com |
Penulis | : | Adrie P. Saputra |
Editor | : | Adrie P. Saputra |