Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Merasa marah karena dihina istrinya di depan sang putri, pria asal Singapura tega mencekik mereka hingga tewas.
Theo Ghim Heng (43) diringkus pihak berwajib di kediamannya di Woodlands, Singapura.
Theo diringkus polisi setelah mencoba bunuh diri namun gagal.
Berdasarkan penuturannya ke pihak berwajib, Theo sudah mencoba berbagai cara untuk mengakhiri hidupnya namun tidak ada yang berhasil.
Dilansir Grid.ID dari CNA, kejadian ini bermula ketika Theo dan istri terlibat cekcok terkait pakaian anak.
Choong Pei Shan (39), istrinya, protes ketika Theo mengganti seragam sekolah anaknya dengan pakaian rumah.
"Kenapa kamu ganti pakaiannya? Bukannya dia harus sekolah?" ujar istrinya.
Theo menjawab kalau mungkin saja putrinya akan dikeluarkan karena belum membayar uang sekolah selama 2 bulan.
Choong lalu mengolok suaminya di depan sang anak, "Kau lihat, ayahmu sangat tidak berguna. Seharusnya aku tidak menikahinya."
Sontak Theo pun marah.
"Aku sangat tidak suka kau berbicara seperti itu di depan putri kita. Aku sudah mengatakannya berulang kali kan," ujar Theo marah.
Theo pun mengambil handuk dari dalam kamar mandi dan kemudian melilitkannya ke leher Choong hingga tercekik.
Baca Juga: Inilah Deretan Foto Terakhir Thoriq Sebelum Hilang 12 Hari di Gunung Piramid Bondowoso
Choong berusaha melawan namun sia-sia.
Choong pun mengembuskan napas terakhirnya di tangan sang suami.
Melihat istrinya telah tewas, Theo kemudian memanggil putrinya.
"Kemari. Pergi cari ibumu, nanti ayah akan menyusul," ucap Theo sambil mencekik putrinya.
Baca Juga: 11 Tahun Usai Ditindik, Telinga Wanita Ini Alami Infeksi dan Tumbuh Benjolan Sebesar Bola Ping Pong
Jasad keduanya pun kemudian dibakar bersamaan.
Dalam keterangannya kepada pihak berwajib, ia melakukan aksinya lantaran tidak ingin istri dan anaknya seumur hidup dikejar-kejar rentenir.
Seperti diketahui Theo memiliki hutang sebesar US$ 7000 atau sekitar Rp 900 juta dari tagihan kartu kredit, judi, dan biaya sekolah.
(*)
Source | : | CNA |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |