Grid.ID - Sedari kecil kita dibiasakan untuk berbuat baik dengan semua makhluk hidup di dunia.
Terutama dengan sesama manusia.
Bahkan kita, manusia, dituntut untuk menjadi orang baik agar tidak timbul permusuhan.
Namun sebuah riset menunjukan bahwa bersikap baik ke orang lain bisa berdampak buruk pada diri sendiri.
(BACA: Waspada, 4 Tanda Ini Menandakan Kondisi Depresi Semakin Serius)
Sebuah riset digelar dengan meneliti kaitan pola pikir orang yang dianggap pro-sosial, mereka yang rela berkorban demi keadilan dan kesetaraan, dengan gejala klinis depresi jangan panjang.
Riset dilakukan dengan meneliti kepribadian 350 orang untuk menentukan apakah mereka masuk kategori 'pro-sosial' atau 'individualis'.
Peneliti juga mengukur keinginan orang untuk saling berbagi kepada mereka yang kurang beruntung dari sisi keuangan.
Mereka memeriksa otak peserta riset yang telah dikelompokan dalam kategori 'pro-sosial dan 'individualis; menggunakan magnetic resonance imaging (MRI).
Hal ini dilakukan untuk melihat area otak mana yang aktif selama situasi tertentu.
(BACA: Lezatnya Pancake yang Lagi Hits di Instagram, Mau Coba?)
Saat memberikan uang kepada mereka yang kurang beruntung, orang-orang pro-sosial menunjukan aktivitas tinggi di amigdala (wilayah evolusioner otak yang terkait dengan perasaan otomatis, termasuk stres).
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |