Grid.ID - Thoriq Rizki Maulidan merupakan pendaki Gunung Piramid yang dinyatakan hilang pada Minggu (23/6/2019) lalu.
Akhirnya Thoriq ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di wilayah yang dikenal dengan nama 'punggung naga' Gunung Piramid pada Jumat (5/7/2019) malam.
Esok harinya, jenazah Thoriq langsung di autopsi.
Baca Juga: Thoriq Ditemukan Sudah Tak Bernyawa, Mbah Mijan: Mbah Tahu Kamu di Mana dan Pulanglah
Menurut Wakapolres Bondowoso Kompol David Subagio, setelah dilakukan pencarian akhirnya jenazah Thoriq ditemukan 75 meter dari titik pencarian sebelumnya.
"Kami lakukan evaluasi, akhirnya kita kembali lakukan pencarian lagi,” ungkap Kompol David seperti dilansir dari style.tribunnews.com pada Minggu (7/7/2019).
“Jadi titik ditemukannya korban ini belum pernah kami sisir. Dan medannya sangat sulit, kemiringannya 75 derajat.”
Saat ditemukan Tim SAR, kondisi jenazah Thoriq tersangkut di pohon.
"Dugaan kami, jika melihat posisi jenazah, korban ini terpeleset dari jalur pendakian," tambah David.
Baca Juga: Nikita Mirzani Beberkan Alasan Fairuz Gugat Cerai Galih Ginanjar 'Ya Emang Nggak Tahu Diri'
Namun dari hasil autopsi tersebut, penyebab Thoriq meninggal adalah lantaran kelelahan.
Bocah SMP itu kelelahan hingga pingsan dan kemudian meninggal dunia.
"Kelelahan, pingsan terus meninggal dunia," ucap David Subagyo.
Kini, jenazah Thoriq telah dimakamkan di rumah orangtua dari pihak ibunya yang berada di Desa Wonokalang, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.
Seperti yang kita tahu, mendaki gunung memang keren.
Kapan lagi kita bisa menjelajahi gunung dan berada di titik tertinggi. Kita bisa melihat berbagai hal dari atas gunung sana.
Baca Juga: Hotman Paris Minta Perhatian Ibu Negara Terhadap Kasus Pelecehan yang Telah Dilakukan Galih Ginanjar
Namun untuk mendaki gunung tidaklah mudah. Butuh fisik, tenaga, dan juga kesiapan mental.
Salah satu hal yang perlu diwaspadai oleh para pendaki adalah berisiko terserang berbagai penyakit yang mematikan.
Sebab, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selama mendaki.
Jika berniat untuk mendaki gunung,
1. Frostbite
Melansir dari Mayo Clinic, Frostbite adalah cedera yang disebabkan oleh pembekuan kulit dan jaringan di bawahnya.
Gejala awal yang terjadi permukaan kulit akan terasa keras dan berwarna abu-abu putih serta terasa sakit.
Baca Juga: Tak Hiraukan Vanessa Angel, Jane Shalimar: Aku Sih Enggak Mau Menanggapi
Sedangkan jika makin parah bisa menjadi keras dan kaku seperti papan (mati rasa).
Frostbite paling umum terjadi pada jari tangan atau kaki, hidung, telinga, pipi dan dagu.
Penanganan yang harus dilakukan, pertama letakkan bagian yang sakit pada anggota tubuh lainnya yang hangat (ketiak atau selangkangan).
Jangan menggosoknya karena mudah menyebabkan kematian jaringan kulit.
Agar lebih hangat rendam bagian tersebut di air hangat, tapi jangan dekatkan langsung ke sumber api, lampu, atau batu panas, kerana akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.
Terakhir berikan makanan dan minuman hangat non alkohol. Jangan lupa semua proses ini harus dilakukan dengan steril.
Baca Juga: Mengerikan! Dokter Temukan Seekor Cicak di Dalam Telinga Seorang Pria
2. Hipotermia
Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh secara teratur, terus menerus dan tanpa disadari sebelumnya.
Hipotermia bisa terjadi pada keadaan basah dan berangin di tempat yang dingin, ditandai dengan suhu tubuh yang menurun, rasa lelah, sulit bicara, dan pikiran yang tidak terkendali.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan yaitu mencoba membuat badan hangat kembali misalnya dengan ganti pakaian basah dengan yang kering atau pakai beberapa lapis baju untuk menghangatkan.
Lalu istirahat dalam kantong tidur (sleping bag) untuk mengurangi pengeluaran panas tubuh.
Juga beri makanan dan minuman hangat agar suhu tubuh cepat kembali.
Baca Juga: 7 Penyebab Miss V Terasa Gatal, Diabetes Hingga Penyakit Menular Seksual Jadi Penyebabnya?
3. Heat stroke
Heat stroke merupakan kebalikan dari hipotermia, yaitu disebabkan oleh suhu yang tinggi sehingga tubuh kekurangan cairan.
Meski biasanya terjadi di tempat yang panas dalam waktu yang lama, penyakit ini bisa juga menyerang saat kita mendaki gunung.
Sama halnya dengan berolahraga mendaki gunung juga pasti mengeluarkan keringat.
Ketika tubuh tidak diimbangi cairan yang memadai saat mendaki tentu bisa memicu terjadinya heat stroke.
Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Biduk Rumah Tangga Dewi Perssik Dikabarkan Retak?
Pertanda terkena penyakit ini umumnya didahului dengan dehidrasi.
Suhu tubuh yang meningkat tidak terkendali, keringat berkurang, sangat haus, sesak nafas, sakit kepala, sampai tidak sadarkan diri.
Umumnya didahului dengan dehidrasi.
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan ialah membawa korban ke tempat teduh, lindungi dari panas matahari, dinginkan kepala korban dengan kompres air dingin, dan beri minum air putih.
(Artikel ini sudah tayang di health.grid.iddengan judul “Jenazah yang Diduga Thoriq Ditemukan Tersangkut di Pohon, Ternyata 3 Penyakit Ini Sering Menghantui Para Pendaki Gunung”)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |