Laporan Wartawan Grid.ID, Ridho Nugroho
Grid.ID – Jika kamu baru saja menuliskan Burj Khalifa sebagai bangunan tertinggi di dunia dengan jumlah total 160 lantai yang bisa dihuni dalam daftar bangunan yang mesti kamu kunjungi saat ke Dubai, kamu masih harus membaca informasi terbaru ini.
Yap, Pemerintah Dubai memberi kado bagi para wisatawan dan penduduk lokal dengan membuat sekaligus meresmikan Dubai Frame atau Berwaz Dubai.
Meski saat Grid.ID berkesempatan mengunjungi Dubai di minggu penghujung terakhir bulan Desember 2017 kemarin Dubai Frame belum dibuka, tentu saja kabar baik ini disambut antusiasme turis asing maupun lokal yang begitu penasaran dengan bangunan yang menyerupai bingkai foto di tengah kota Dubai tersebut.
(10 Destinasi yang Wajib Kamu Datangi Bila Bertandang ke Dubai, Keren!)
Per awal Januari 2018, seperti yang dikutip Grid.ID dari Dubai Tourism, Dubai Frame dibuka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 7 malam.
Tiket masuk dijual seharga IDR 185,000 (DHS 50) untuk dewasa dan IDR 74,000 (DHS 20) untuk anak usia 3 sampai 12 tahun. Tiket masuk untuk lansia dan tunagrahita dengan pendamping dua orang digratiskan.
Dubai Frame merupakan salah satu proyek unik yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Dubai, yang menjadi ikon megah dan landmark arsitektur.
Dubai Frame yang memiliki keterkaitan dengan budaya di masa lampau dan masa kini, merupakan atraksi penting bagi wisatawan, turis dan penduduk lokal. Destinasi wisata ini diharapkan dapat menarik dua juta pengunjung dalam satu tahun.
Dubai Frame atau “Berwaz Dubai” yang dibangun dengan biaya 925 miliar rupiah ini, terdiri dari dua menara yang terbuat dari kaca transparan setinggi 150 meter yang dihubungkan dengan jembatan sepanjang 93 meter di tingkat atas.
(Lagu EXO Bakal Diputar di Pertunjukan Terkenal di Dubai, Begini Harapan Suho)
Pemandangan kota dapat dinikmati dari atas Dubai Frame. Di satu sisi, pemandangan dan gedung-gedung pencakar langit di Jalan Sheikh Zayed dapat dinikmati, yang menjadi simbol Dubai yang modern. Di sisi lain kawasan Berwaz, dapat dilihat kawasan Deira, Umm Hurair dan Karama, yang menjadi simbol kota tua Dubai.
Lantai dasar didesain untuk menghadirkan museum yang menceritakan kisah perjalanan pembangunan kota ini dan sebuah presentasi terkait segala hal di Dubai. Konsep ini akan membawa pengunjung ke sebuah perjalanan melewati waktu.
Pengunjung akan masuk ke sebuah pengalaman nyata yang mencerminkan sejarah lampau kota ini. Proyeksi gambar, efek asap, bebauan dan pergerakan akan menciptakan pengalaman interaktif di ruang ini. Past Dubai Gallery juga mencerminkan ide dari proyek ini dan mengisahkan cerita evolusi kota ini dan masa lalunya. Selain itu, galeri ini mencerminkan kota tua Dubai menggunakan teknologi terkini dengan gambar 3D yang menciptakan nuansa tertentu yang akan menggarisbawahi perkembangan kota Dubai.
(Kontribusi 5 Desainer Muslim Indonesia di Dubai Modest Fashion Week 2017)
Setelah itu, pengunjung akan disuguhkan dengan pengalaman berikutnya di lantai Sky Deck yang merepresentasikan Dubai masa kini. Pengunjung akan melihat pemandangan kota Dubai dari segala sudut, kota tua Dubai di utara dan Dubai modern di selatan.
Pengalaman ini didukung oleh aplikasi interaktif seperti layar yang dapat diaktivasi oleh augmented reality, di mana pengunjung dapat mengidentifikasi gedung-gedung yang berbeda, dan mencari tahu fakta menarik atau mengamati gedung dalam bentuk 3D.
Teknologi modern juga digunakan untuk merepresentasikan aspek berbeda dari kota Dubai masa kini, seperti arsitektur, ekonomi dan infrastruktur.
Pengalaman selanjutnya terdapat di sisi lain lantai mezzanine, dimana pengunjung dapat mengunjungi Future Dubai Gallery. Konsep galeri ini menghadirkan imajinasi kota Dubai 50 tahun dari sekarang dengan menciptakan kota metropolis virtual melalui proyeksi interaktif dan teknologi virtual reality (VR). (*)
3 Shio Paling Sial di Bulan Desember 2024, Dikepung Banyak Masalah yang Bikin Stress
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |