Grid.ID – 97 kloter Jemaah haji asal Jawa Barat terus berdatangan ke Asrama Haji Embarkasi Bekasi sejak Sabtu (6/7/2019).
Hampir 40 ribu Jemaah haji akan menunaikan rukun islam yang ke lima yakni melaksanakan ibadah haji bila mampu.
Perjalanan jauh dari kampung halaman yang akan memakan waktu hingga 40 hari mungkin dikhawatirkan sebagian jemaah.
Akibatnya, sejumlah jemaah membawa aneka benda yang dipakai setiap hari di rumah ke Mekkah.
Baca Juga: Kerap Diperkosan dan Dicekoki Narkoba, Remaja 17 Tahun Nekat Lompat dari JPO di Depok!
Beberapa benda tersebut dinilai tak lazim bahkan dilarang untuk dibawa ke Tanah Suci.
Barang-barang apa saja yang mereka bawa?
Rokok
Rokok menjadi salah satu barang bawaan yang paling banyak terjaring dari koper calon jemaah haji.
Di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, misalnya, petugas bea cukai mengklaim mampu menyita 150-200 bungkus rokok setiap hari.
Kebanyakan jemaah membawanya dalam bentuk slop isi 10 bungkus.
Baca Juga: Galih Ginanjar Ditetapkan Sebagai Tersangka, Salah Satu Kuasa Hukumnya Justru Mengundurkan Diri!
"Sehari bisa 15 sampai 20 slop. Saya akui, memang sudah berkurang daripada sebelumnya," ujar Farhan As'ad, pelaksana pemeriksaan Bea Cukai Bekasi saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019).
Koper masing-masing kloter calon jemaah haji yang tiba di Asrama Haji Embarkasi Bekasi dibawa menggunakan mobil boks. Mobil terebut akan langsung menurunkan koper koper itu di ruangan pemeriksaan.
Di sana, koper jemaah langsung dipindai menggunakan pemindai sinar X.
Dari sana, terlacak koper mana yang mengandung barang terlarang seperti benda elektronik, dan rokok.
Baca Juga: Kisah Krikalev, Astronot yang Terjebak di Luar Angkasa Selama 311 Hari
Adapun, petugas hanya mengizinkan jemaah membawa rokok sekitar 200 batang. Koper yang dinilai "bermasalah" akan digeledah bersama pemiliknya.
"Ketentuannya kan 200 batang yang boleh dibawa. Cuma, kita di sini ketentuannya 2 slop, 1 slop 10 bungkus. Tapi ada juga yang 1 bungkusnya isi 10 batang, berarti cuma boleh bawa 1 slop," Farhan menjelaskan.
Salah satu jemaah haji yang kedapatan membawa rokok melebihi kuota ialah Dede Khotib, jemaah haji asal Kabupaten Bogor.
Ketika petugas menggeledah kopernya, Dede ketahuan membawa 6 slop atau setara 60 bungkus rokok.
"Yah bagaimana, Pak, saya sehari dua bungkus, di sana 40 hari, ini juga masih kurang," kata Dede.
Namun, Dede hanya membungkus rokok-rokoknya dengan kantong plastik hitam.
Ini berbeda dengan modus-modus lain para jemaah perokok yang coba mengakali pemindaian koper dengan aneka cara.
"Ada yang dibungkus handuk, ditutupi pakai alumunium foil. Ada lagi yang diselipin di beras," ujar Farhan ketika ditemui di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019).
Reaksi jemaah haji yang ketahuan membawa rokok berlebih pun bermacam-macam.
"Ada yang kalau dia tahu, ya dia pasrah, mengaku kalau dia itu coba-coba. Ada juga yang ngelobi petugas, 'satu slop lagi lah pak'," kata Farhan.
Mi Instan dan minyak goreng 2 liter
Siti Hapsoh, jemaah haji kloter 17 asal Kabupaten Bogor seperti hendak berangkat perang.
Saat kopernya digeledah oleh petugas, berbagai macam bahan makanan langsung berceceran.
Satu yang langsung menyita perhatian ialah seabrek kemasan mi instan, mulai dari kemasan bungkus hingga gelas.
Siti mungkin hanya satu dari sekian banyak jemaah haji yang seolah tak bisa lepas dari makanan satu ini.
Baca Juga: Hampir Dipenggal Untuk Ritual Oleh Keluargaya, Balita 3 Tahun ini Berhasil Diselamatkan Polisi
Menariknya, Siti tak hanya membawa banyak mi instan.
Dia juga membawa beras hingga sebotol minyak goreng berukuran 2 liter.
Petugas langsung menyita minyak goreng tersebut karena tak sesuai kualifikasi.
Sayang, Siti menolak diwawancara dan tak mengizinkan isi kopernya dipotret.
Penyedap rasa, sambal terasi, dan cobek...
Urusan selera makan memang tak bisa dipaksakan.
Ketika berkunjung ke luar negeri, raga boleh jadi ada di negeri seberang, tetapi lidah tertinggal di kampung halaman.
Begitu yang barangkali dirasakan Dedeh (60), jemaah haji asal Subang, yang hendak berangkat ke Tanah Suci melalui Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019).
Baca Juga: 67 Tahun Berkuasa di Inggris, Ratu Elizabeth II Diprediksi 'Mundur' di Usia 95 Tahun
Koper Dedeh termasuk salah satu koper yang "bermasalah" di ruangan pemeriksaan karena diduga mengandung barang yang dilarang dibawa.
Uniknya, saat digeledah, justru berbagai bumbu masak khas Nusantara yang tampak menyembul di antara pakaian-pakaiannya.
"Bawa ini nih, ada teri, bawang goreng, sambal botol," kata Dedeh dalam bahasa Sunda sembari menunjukkan sejumlah bumbu masak bawaannya.
"Sudah matang kalau terinya mah," imbuhnya. Ia kemudian menggali lebih dalam barang bawaan di kopernya untuk mencari rice cooker.
Petugas memang melarang benda elektronik, termasuk rice cooker, untuk dibawa terbang ke Arab Saudi.
Ketika membongkar kopernya, tercecerlah sejumlah bumbu lainnya.
"Ini gula merah, ada Masako, sama sambel terasi. Namanya juga orang Sunda enggak pas kalau enggak nyambel," kata Dedeh.
Setelah rice cooker dikeluarkan dari kopernya, petugas sempat menemukan sebuah benda pipih dengan diameter sekitar 30cm yang terbungkus kantong plastik.
"Cobek itu, cobek kayu buat nyambel. Bawa juga ulekannya, tapi kecil," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengintip Perbekalan Unik dalam Koper Calon Jemaah Haji..."
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |