Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Pendiri Warkop sekaligus wartawan senior Kompas, Rudy Badil mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (11/7/2019).
Rudy Badil meninggal dunia karena penyakit stroke dan terjatuh di kamar mandi.
Setelah sebelumnya disemayamkan di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat, tepat hari ini, Sabtu (13/7/2019), jenazah Rudy Badil dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Rudy Badil yang Dihadiri Pencinta Alam Berseragam
Usai pemakaman dan tabur bunga, keluarga hingga kerabat dekat memberikan kata sambutan.
Sambutan tersebut diiringi dengan cerita tak terlupakan tentang Rudy Badil selama masih hidup.
Di mana sambutan tersebut rata-rata menyampaikan sosok Rudy Badil yang sangat tegas, galak, namun sangat mendidik.
Sang anak, Banu Adikara juga turut serta memberikan sambutan saat itu.
Namun, berbeda dari sambutan lainnya, Banu Adikara lebih memilih tak membahas mengenai ketegasan sang Ayah.
Ia juga tak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada para pelayat yang hadir.
"Selamat siang semua, saya enggak akan ngomong betapa galaknya bapak saya. Betapa beringasnya bapak saya," kata Banu Adikara saat dipantau Grid.ID di kawasan TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu(13/7/2019).
Baca Juga: Lebih dari Sepuluh Tahun Berkarier, Wendy Cagur Bongkar Pengalaman Memalukan Selama Jadi Pelawak
"Karena saya yakin kalian semua sudah tahu bapak saya seperti apa," lanjutnya.
"Percayalah bahwa bapak saya mendidik saya sangat keras. Sama seperti mungkin teman-teman semua, junior-junior, teman-teman di Mapala, di Kompas dan di manapun," sambung Banu.
Banu Adikara yang berprofesi sebagai wartawan Jawa Pos tersebut, lebih membahas mengenai kalimat sang ayah yang tak pernah dilupakan olehnya.
Baca Juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Rudy Badil yang Dihadiri Pencinta Alam Berseragam
Lebih lanjut, Banu Adikara juga menyampaikan pasti pernah ada rasa tersinggung ketika dididik oleh sang ayah yang memang berkarakter tegas.
"Saya ingat suatu malam bapak saya bilang sama saya. 'Kamu enggak apa-apa sakit hati sama bapak,'" kisahnya.
"'Tapi percayalah, omongan keras bapak suatu saat akan berguna dan kamu akan berterimakasih kalau bapak nggak ada nanti,'" imbuh Banu.
Baca Juga: Jelaskan Ciri-ciri Fisik Rian Subroto, Vanessa Angel Sebut Kayak Polisi!
"Dan saya percaya kita semua ada di sini, berdiri di depan pusara beliau. Saya yakin kita semua yang pernah sakit hati, yang pernah kesel sama dia sekarang udah berterimakasih dan sangat merasa kehilangan Rudy Badil," lanjutnya.
"Rudy Badil memang sudah tidak ada, bapak saya memang sudah tidak ada. Tapi ide-idenya tetep ada dan sekarang giliran kita untuk meneruskan legacynya dia," cerita Banu Adikara.
Di akhir kalimatnya, Banu Adikara berharap agar sang ayah damai dan tak galak lagi.
"Selamat istirahat bapak, yang tenang di sana. Jangan marah-marah lagi," tutup Banu Adikara. (*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |