Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (11/7/2019), Rudy Badil sempat dilarikan ke Rumah Sakit pada Senin (8/7/2019) dan melewati masa-masa kritis.
Rudy Badil wafat lantaran penyakit strole yang telah dideritanya sejak tahun 2012, kemudian sempat terjatuh di kamar mandi beberapa saat sebelum dilarikan ke rumah sakit
Anak semata wayang Rudy Badil, Banu Adikara, mengungkapkan bahwa dirinya merasa sangat sedih sekaligus tenang, karena sang ayah sudah terbebas dari sakit yang dideritanya.
Kini, dirinya akan melanjutkan karya-karya sang ayah yang merupakan pendiri Warkop.
"Di satu sisi sedih, pasti sedih. Tapi di satu sisi saya lega ya," ungkap anak Rudy Badil, Banu Adikara, saat ditemui Grid.ID di kawasan TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019).
"Karena di hari-hari terakhir beliau kemarin kondisinya juga sudah cukup buruk, ya akhirnya dia sekarang bisa beristirahat dengan tenang," paparnya.
Baca Juga: Putra Rudy Badil Ceritakan Pesan Mendiang Sang Ayah yang Membekas di Ingatannya
"Ya tinggal saya yang meneruskan ide-idenya dia. Tinggal kami berdualah (Indro Warkop) yang nerusin," lanjutnya.
Selain itu, sebelum kepergiannya, Rudy Badil sempat meninggalkan amanah kepada Banu Adikara.
Amanah pertama yaitu pesan agar putranya dapat menjadi sosok ayah yang baik karena Banu Adikara akan menikah dalam waktu dekat.
Namun sayang, pernikahan tersebut tak dapat disaksikan oleh ayah tercinta.
Baca Juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Rudy Badil yang Dihadiri Pencinta Alam Berseragam
"Yang pasti saya harus jadi suami yang baik ya karena sebentar lagi saya nikah," ungkap Banu.
"Hal yang disayangkan karena sebulan lagi saya nikah tapi dia udah dipanggil Tuhan duluan," sambung Banu Adikara.
Selain itu, Rudi Badil selalu meminta sang anak untuk menjaga sang ibunda.
Baca Juga: Masukkan Musik Latin di Single Vida, Cinta Laura Libatkan Master Engineer Langganan Rihanna
Amanah tersebut memang selalu diminta Rudy Badil sejak sang anak berusia balita.
"Pesan yang selalu disampaikan ke saya di momen apapun, ya saya harus jagain ibu saya," ungkap Banu Adikara.
"Karena sejak kecil kan dia pelancong ya, ke mana-mana, dia jarang di rumah."
"Dari saya umur 3 tahun pasti selalu itu 'kamu jagain ibu di rumah' dan sampai kami terakhir komunikasi pun pesannya masih itu," tutup Banu Adikara. (*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |