Grid.ID – Indonesia kembali diguncang gempa. Gempa magnitudo 7,2 mengguncang wilayah Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Minggu (14/7/2019).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab terjadinya gempa.
Kepala BMKG Ternate Kustoro Heriyatmoko saat dikonfirmasi Kompas.com dari Ambon menyebut gempa magnitudo 7,2 itu terjadi akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan,” kata Kepala BMKG Ternate, Maluku Utara, Kustoro Heriyatmoko kepada Kompas.com via WhatsApp, Minggu malam.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa yang mengguncang Labuha, Halmahera Selatan tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar.
Selain di wilayah Labuha dan Maluku Utara, guncangan gempa juga dirasakan di daerah Obi V MMI, Labuha III MMI, Manado, Ambon II-III MMI, Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong, dan Bolaang Mongondow II MMI.
“Dilaporkan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut di Kecamatan Gene Barat Halmahera Selatan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” terangnya.
Baca Juga: Usai Gempa 7 SR, Warga Ternate Mengungsi karena Berpotensi Tsunami
Gempa berkekuatan 7.2 magnitudo sebelumnya mengguncang wilayah Labuha pada pukul 18.10 Wit.
Episentrum gempa tersebut berada pada titik koordinat 0.59 Lintang Selatan dan 128.06 Bujur Barat atau berjarak 62 km Timur Laut Labuha, Maluku Utara Adapun gempa tersebut berada pada kedalaman 10 km di bawah permukaan laut.
Gempa Susulan
Gempa susulan mengguncang wilayah Labuha, Provinsi Maluku Utara pasca-gempa 7,2 magnitudo yang terjadi di wilayah tersebut, Minggu (14/7/2019).
Berdasarkan data yang diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Ambon, gempa susulan mulai terjadi pada pukul 18.28 WIT setelah gempa utama dengan kekuatan 7,2 magnituudo mengguncang wilayah tersebut.
Hingga pukul 20.38 WIT, gempa tercatat sudah 19 kali gempa susulan mengguncang Labuha dengan kekuatan mulai dari magnitudo 5,8 hingga 3,6.
Dari data yang diperoleh, gempa susulan pertama berkekuatan magnitudo 5,2 yang terjadi pada pukul 18.28 WIT.
Gempa itu berada pada titik koordinat 0.75 Lintang Selatan dan 128.18 Bujur Timur atau berjarak 77 km timur laut Labuha dan 89 km timur laut Obi, Maluku Utara.
Ada pun gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5,0 hingga 5,8 sudah terjadi sebanyak lima kali.
Hingga pukul 20.38 WIT, gempa berkekuatan magnitudo 3,7 masih mengguncang wilayah tersebut.
Gempa magnitudo 7,2 sebelumnya mengguncang wilayah Labuha pada pukul 18.10 WIT.
Episentrum gempa tersebut berada pada titik koordinat 0,59 Lintang Selatan dan 128,06 Bujur Barat atau berjarak 62 kilometer Timur Laut Labuha, Maluku Utara.
Ada pun gempa tersebut berada pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Pasca-gempa tersebut, warga Labuha langsung mengungsi ke pegunungan dan tempat tinggi lainnya.
Selain di Maluku Utara, gempa juga turut diraskaan getarannya hingga Ambon dan sebagian wilayah Maluku.
Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. (*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ngesti Sekar Dewi |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |