Grid.ID - Bagi sebagian masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan salah satu penyakit yang disebut angin duduk.
Sebagian orang menyebut penyakit angin duduk sebagai masuk angin.
Angin duduk pun mempunyai reputasi menyeramkan, karena datangnya yang tiba-tiba.
Baca Juga: Dipersilahkan Banding, Steve Emmanuel Masih Pikir-Pikir
Tak sedikit penderitanya pun berakhir meninggal dunia.
Angin duduk memang memiliki gejala mirip masuk angin biasa, tak heran, gejalanya sering disepelekan.
Padahal angin duduk bukan masuk angin, melainkan tanda gangguan pada jantung.
Dr. Santoso Karo Karo MPH, Sp. Jp, Pakar jantung dari Perkumpulan Dokter Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) menjelaskan bahwa angin duduk ini sebetulnya salah kaprah dan harus diluruskan.
Yang terjadi sebenarnya adalah penyempitan pembuluh darah di jantung.
“Gejalanya memang menyerupai masuk angin. Dalam dunia medis, gejala ini disebut angina pectoris. Jadi, angina pectoris bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyempitan pembuluh darah di jantung,” ucap Dr. Santoso.
Karena anggapan salah itu, masih banyak orang yang mendapat penanganan tak benar, salah satunya kerokan.
“Karena dianggap masuk angin, lalu penanganannya dikerok, dioles minyak hangat, dan minum jamu tolak angin. Padahal masalah sebenarnya ada di pembuluh jantung,” kata Dr. Santoso.
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |