Grid.ID - Pada Januari 2017 lalu, bayi kembar siam Safa dan Marwa dilahirkan.
Safa dan Marwa lahir dalam kondisi craniopagus, yakni kembar siam yang bergabung di kepala.
Sekitar dua dari lima pasangan kembar craniopagus lahir mati atau mati selama persalinan, sementara sepertiga lainnya tidak bertahan hidup 24 jam pertama.
Baca Juga: Lahir dengan Satu Hati, Bayi Kembar Siam Ini Hidup Sehat dan Normal
Untungnya, dalam kasus Safa dan Marwa, seorang dermawan kaya menawarkan untuk menutup biaya perjalanan panjang mereka dari rumah di Charsadda, Pakistan untuk melakukan operasi pemisahan di Great Ormond Street (GOSH), London.
Butuh tim sekitar 100 tenaga ahli medis dan lebih dari 50 jam untuk memisahkan saudara kembar siam perempuan berusia 2 tahun, Safa dan Marwa Ullah, melalui serangkaian operasi selama periode lima bulan.
Operasi yang dilakukan di Great Ormond Street (GOSH), London, dimulai Oktober lalu, dan si kembar akhirnya berhasil dipisahkan pada 11 Februari tahun ini.
Dilansir dari Metro, Selasa (16/7/2019), sebelum operasi itu dilakukan, dokter harus menghabiskan berbulan-bulan untuk mempelajari otak kedua kembar tersebut dan menggunakan cetak 3D untuk membuat model plastik dari struktur yang dapat digunakan untuk latihan.
Baca Juga: Diisukan Dekat dengan Pengusaha Kaya, Begini Tampilan Rumah Mewah Luna Maya!
Mereka juga menggunakan VR untuk membuat replika anatomi kedua kembar yang memungkinkan ahli bedah untuk memvisualisasikan apa yang mereka selamatkan.
Operasi pertama dilakukan dengan menghilangkan tiga segmen besar tengkorak, yang kemudian akan disatukan kembali di antara operasi sebagai kerangka kaku yang disatukan oleh jaring logam dan sekrup.
Selanjutnya, para ahli bedah harus menjepit dan menyegel arteri yang membawa darah dari satu kembar ke yang lain.
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |