Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Adanya erupsi di Gunung Bromo pada Jumat (19/07/2019) kemarin sempat membuat panik warga sekitar.
Berdasarkan rekaman seismograf, erupsi Gunung Bromo saat itu memiliki amplitudo 37 mm dan durasi 7 menit 14 detik.
Tinggi kolom abu memang tidak teramati saat itu.
Namun, sempat terjadi aliran air yang disertai material batuan berukuran abu hingga pasir pada malam harinya.
Tapi dalam pantauan pagi hari ini, kondisi terlihat cerah dan tidak terlihat adanya kolom abu yang membumbung dari kawah.
Dilansir dari Kompas, Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengatakan pihaknya tidak akan menutup akses wisata meski terjadi kenaikan aktivitas vulkanik.
Hanya saja, pihaknya mengimbau agar pengunjung tidak mendekati kawah Gunung Bromo dalam radius 1 kilometer mengingat status Gunung Bromo sekarang sudah memasuki level II (Waspada).
Meski pengelola masih membuka akses wisata Gunung Bromo, sebaiknya pengunjung juga memperhatikan keselamatannya masing-masing.
Baca Juga: Bukan Salju, ini Beda Fenomena Embun Beku yang Terjadi di Bromo dan Semeru
Dilansir dari National Geographic, berikut hal-hal yang perlu diketahui ketika terjadi erupsi.
1. Selalu Pakai Kacamata dan Masker
Materi abu vulkanik yang keluar ketika erupsi patut diwaspadai karena dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penglihatan.
Menggunakan masker ketika berada di sekitar area erupsi bisa menjadi solusinya.
Dengan mengenakan masker maka partikel-partikel halus seperti abu vulkanik dapat tersaring dan tidak terhirup oleh kita.
Baca Juga: Populer, Brown Sugar Milk Tea Disebut sebagai Bubble Tea Paling Tidak Sehat
Karena jika sampai terhirup bisa menyebabkan iritasi hidung dan tenggorokan serta masalah pernapasan seperti asma.
Memakai kacamata juga sangat dianjurkan ketika berada di kawasan erupsi.
Karena selain menyerang saluran pernapasan, partikel halus seperti abu vulkanik juga dapat menyebabkan iritasi mata.
Memang jika dilihat dengan mata telanjang, partikel abu vulkanik sangatlah halus, namun jika diperhatikan lagi menggunakan kaca pembesar maka akan terlihat serpihan-serpihan tajam juga.
2. Selalu Pakai Baju Lengan Panjang dan Celana Panjang
Materi abu vulkanik meski terlihat halus namun juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, lho.
Memang kasus ini jarang terjadi, namun apa salahnya untuk mencegah kan.
Memakai baju lengan panjang serta celana panjang dapat menghindarkan kulitmu terkena paparan abu vulkanik.
Material abu vulkanik yang bersifat asam tentu saja akan menyumbat pori-porimu dan dapat menyebabkan gatal berkepanjangan.
Baca Juga: Heboh Cholinergic Urticaria yang Diderita Member BTS, Ini Ternyata Penyebab Utamanya!
3. Ketahui Rute Evakuasi
Meski masih dalam status waspada, tapi kita tidak akan tahu kapan Gunung Bromo akan meletus lagi.
Ketika sebuah gunung berapi meletus biasanya akan mengeluarkan yang namanya 'wedhus gembel' atau awan panas.
Yang perlu diwaspadai adalah suhu 'wedhus gembel' yang bisa mencapai 500-600 derajat celcius hingga dapat melelehkan apapun yang di depannya.
Baca Juga: Sakit Perut? Ketahui Jenisnya dari Letak Titik Sakit yang Berbeda-beda
Tak hanya itu, kecepatan 'wedhus gembel' juga dahsyat, hingga memcapai 200 kilometer per jam.
Oleh karena itu, pengunjung diharap selalu waspada dan memahami jalur evakuasi agar memudahkan prosesnya.
(*)
Dulu Sahabatan, Nikita Mirzani Akhirnya Ungkap Alasan Cut Off Pertemanan dengan Fitri Salhuteru: Gue Buang Gak Berteman Lagi!
Source | : | National Geographic,regional.kompas.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Ayu Wulansari K |