Grid.ID - Orang tua mana yang senang dengan hobi nge-game anaknya.
Tapi akan lain cerita kalau nge-gamenya sudah seperti cowok bernama Muhammad Aditya Syahbannur Rakhman (17).
Dengan nge-game, siswa kelas XII SMK Dr Soetomo malah bisa beli mobil dan motor sendiri.
Muhammad Aditya Syahbannur Rakhman bisa seperti itu, karena sering posting video saat ia memainkan berbagai permainan hits ke YouTube.
Hobinya adalah permainan mine craft dan beberapa permainan yang kini sedang hits di android.
"Waktu itu baru kelas X SMK. Saya mulai menggali informasi seputar YouTube dan membuat channel sendiri," ungkap cowok yang akrab disapa Adit ini saat ditemui di sekolahnya, Selasa (16/1/2018).
Pemilik chanel YouTube The Dream Craft itu mengungkapkan sejak tahun pertama aktif sudah bisa meraih hasil lumayan dari video yang diunggahnya.
Penghasilannya sekitar Rp 1 juta per bulan. Naik ke kelas XI, Adit semakin tekun menggeluti dunia ini dan berhasil menambah penghasilannya hingga Rp 5 juta per bulan.
Dan puncaknya saat duduk di kelas XII, pendapatannya dari YouTube sudah mencapai Rp 20 juta per bulan.
"Bulan ini baru saja saya ambil dari YouTube 1.800 dolar AS. Itu sekitar Rp 21 juta," ungkapnya.
Pernah sekali waktu kelas XII, lanjutnya, karena banyak tugas sekolah jadi tidak bisa aktif membuat video.
Pendapatannya pun berkurang drastis hingga tinggal Rp 5 juta.
"Sedih sekali waktu itu," tutur siswa jurusan multimedia tersebut.
Dalam sekali mengunggah video, penonton yang menyaksikan bisa mencapai 100 ribu dalam waktu sehari.
Saat ini, total subscriber yang dimilikinya telah mencapai 400 ribu untuk sekitar 400 video yang sudah dia upload.
(BACA : Pengin Bisa Lancar Bahasa Korea? Coba deh Instal Aplikasi Ini)
"Bikin videonya kalau lagi mood aja. Pas lagi mood bisa buat tiga video dalam sehari.
Tapi nanti unggahnya dicicil sehari satu satu begitu," tuturnya.
Untuk menarik penonton sebanyak itu, peraih gelar Silver Play Button dari YouTube itu mengaku seseorang harus memiliki karakter khas.
Dia bukan termasuk yang suka mengambil video milik orang lain kemudian diunggah lagi ke YouTube.
Dia merekam dan mengedit sendiri video yang dia buat.
"Logat saya kebetulan masih ada medoknya. Jadi mungkin itu yang membuat orang tertarik," tuturnya.
Adit mengatakan, hasil seperti itu tidak dia dapatkan dengan mudah.
(BACA : Inilah Koleksi Fashion Item Favorit Para Seleb Hollywood, Ternyata dari Brand yang Sama loh!)
Semula banyak yang menentang dan mengejek meski akhirnya mereka setuju dan mendukungnya.
Bahkan waktu untuk tidur harus rela dia undur demi menyelesaikan pekerjaanya sebagai kreator YouTube.
"Paling sore tidur pukul 00.00, tidak pernah sebelum itu. Biasanya malah tidur pukul 03.00 – 04.00," katanya.
Kebiasaan semacam itu diakuinya cukup mengganggu saat di kelas. Dia kerap mengantuk saat sekolah.
Bahkan saking seringnya tidur di kelas, dia kerap mendapat teguran oleh guru maupun teman-temannya.
Oleh orangtuanya, Adit juga kerap mendapat teguran keras karena terlalu maniak dengan video game.
"Bisa seharian main game di kamar. Tapi mereka nggak tahu kalau dari hobi ini ternyata bisa dibayar.
Saya pun harus membuktikan itu," tutur Adit.
(BACA : Inilah Deretan Koleksi Busana Warna Putih Milik Kate Middleton, Simpel dan Anggun Banget!)
Tidak hanya pengikut di dunia maya. Adit pun mulai digandrungi teman-temannya untuk belajar hal serupa.
Orangtua pun semakin mendukung karena mereka akhirnya tahu, bahwa dari hobi juga bisa menghasilkan uang yang cukup stabil.
Dari pendapatan itu, Adit mengaku telah membeli mobil dan motor dengan uangnya sendiri.
"Tahun ini target saya beli rumah dan ingin nabung juga untuk buka distro.
Orangtua tidak pernah minta uang, tapi saya yang mesti ngasih atau nraktir mereka jalan-jalan," paparnya
Kepala SMK Dr Soetomo, Juliantono Hadi mengakui potensi siswanya yang gemilang sebagai kreator YouTube.
Dia mengungkapkan, hal itulah yang dinamakan bisa mamanfaatkan peluang dari teknologi.
(BACA : Usai Melahirkan, Begini Penampilan Cantik Ryana Dea, Makin Memesona ya!)
Pihaknya pun terus memberikan motivasi karena banyak pihak yang semula menentang.
"Kami arahkan supaya hobinya itu menjadi potensi dan tetap semangat belajarnya hingga ke perguruan tinggi.
Meskipun gajinya kepala sekolah sendiri juga kalah tinggi," tuturnya sambil tertawa.
Anton, sapaan akrab Juliantono Hadi menuturkan, Adit tidak termasuk anak yang terbelakang dalam hal akademik.
Dia berada di peringkat tengah untuk teman sekelasnya di jurusan multimedia.
Bahkan dalam memilih tugas akhir, Adit mengambil tugas yang cenderung sulit.(*)