Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Pihak sekolah tempat anak bungsu komedian Nunung mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Selasa (23/7/2019).
Pihak sekolah tempat anak bungsu Nunung merasa khawatir dengan beredarnya berita simpang siur pasca Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran, ditangkap akibat kasus narkoba.
Tak lama sejak Nunung dan suaminya ditangkap akibat kasus narkoba, santer disebutkan bahwa sang anak bungsu menjadi korban bully di sekolah.
Baca Juga: Nunung Terjerat Narkoba, Pelawak Polo: Saya Harap Direhabilitasi Bukan Dipenjara
Kabar tersebut akhirnya dipatahkan oleh pihak sekolah melalui kepala sekolah, Syamsudin, yang mendatangi KPAI siang ini, Selasa (23/7/2019).
Dijelaskan Syamsudin, kegiatan belajar mengajar di sekolahnya hanya berlangsung selama lima hari mulai hari Senin sampai Jumat.
"Perlu kami sampaikan bahwa sekolah kami sudah melakukan proses belajar mengajar kurang lebih 10 tahun hanya 5 hari sekolah," kata Syamsudin saat konferensi pers di Gedung KPAI, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Niat Menjenguk Nunung, Andre Taulany Datang dengan Tangan Kosong
Hal tersebut sekaligus mematahkan kabar yang menyatakan bahwa anak Nunung di-bully teman-teman sekolahnya pada hari Sabtu pagi.
"Di dalam berita yang kami terima di hari Minggu bahwa (anak Nunung) dibully di hari Sabtu pada tanggal 20 Juli 2019 di pagi hari."
"Padahal secara kenyataan bahwa di hari Sabtu tersebut tidak ada proses belajar mengajar di sekolah kami," tandasnya.
Baca Juga: Bersyukur Ditangkap Polisi Karena Kasus Narkotika, Nunung: Saya Diselamatkan
Nunung dan July Jan Sambiran diketahui ditangkap pada hari Jumat (19/7/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat Nunung dan suaminya ditangkap pihak kepolisian, sang anak bungsu pun rupanya sudah dipulangkan dari sekolahnya.
"Di hari Jumat kami memulangkan peserta didik kami jam 10 pagi dan di hari Sabtu memang tidak ada kegiatan di tempat kami mengajar," pungkas Syamsudin.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |